sungai kecil, tubuhnya terbungkus mantel lusuh yang sudah hampir robek. Tangan mungilnya menggenggam botol plastik bekas y
mbayangkan kembali hari-hari manis yang dulu pernah ia punya. Sekali waktu, ia pernah tertawa bersama teman-tema
..." pikir Nayra, "Kalau saj
uk penyesalan. Ia harus terus maju
gi sebuah kafe kecil di pinggir jalan. Nama kafe itu Cahaya Senja. Pemiliknya ad
mata penuh perhatian saat ga
layan, cuci piring, atau apa saja yang Bapa
atapannya. "Baiklah, Nak. Kau bisa mulai besok. Tapi inga
ebuah harapan kecil
elum fajar, melangkah melewati jalanan yang masih basah embun, menghada
ni pelanggan dengan senyum tulus, bagaimana menjaga kesabaran ketika pel
a masuk. Ia mengenakan jas rapi, wajahnya tegas namun
i lokasi untuk membuka kantor baru. Tapi yang menarik
an sepenuh hati, tanpa mengeluh sedikit pun me
ngan yang sedikit gemetar. Mata mereka bertemu sesaat,
a seolah tertarik untuk mengenal Nayra lebih jauh, bukan sebagai pela
, Arman duduk di meja Nayr
yang kuat. Apa yang membuatmu berta
. aku tidak punya pilihan lain. Hidup memaksaku untuk berjuang. Tapi aku percaya, setia
lalu bukan penentu masa depan. Aku yaki
lkan harapan baru
s menghapus bayang-bayang ma
i kerja, ia melihat bayangan fami
dendam kini berubah menjadi s
am seperti pisau. "Kau pikir bisa sembunyi dari kenyataan? Ak
Ia tahu ini bukan ancaman kosong. Jelita adalah mas
hati. "Aku tidak akan biarkan
kecil kontrakannya yang sederhana. Ia me
korban. Ia harus bangkit, tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi j
akan membuktikan bahwa fitnah Jelita hanyalah bayang
ma bekerja, Nayra menemui seorang pengacara muda bernam
kan namaku, membuktikan bahwa aku tidak seperti
cil. "Kebenaran selalu punya tempatnya, N
Ia tidak hanya bekerja keras membangun hidup, tapi juga p
lalu memberi semangat. Ia bukan hanya teman,
ka hati kembali, mempercayai orang lain,
lagi berjalan sendiri. Ia memiliki cahaya baru yang menyina