g merayap ke setiap sudut bangunan sederhana itu. Di dalam kamar kecil yang remang, Ibu Marisa terbangun dengan dada berdebar. Bukan karena kilatan
tu kembali terdengar, lebih jelas-mendayu dalam hujan. Dengan langkah tergesa, wa
anel usang. Sebuah keranjang anyaman, basah kuyup, tergeletak di sana. Jantung Ibu Manya-mata bening seperti kaca-menatap langit malam dengan ten
uruf-hurufnya tergesa: Maafkan aku. Aku tidak bisa
ata apa-apa, ia mengangkat bayi itu ke pelukannya, mendekap erat dalam dekap hangat tubuhnya.
, menjadi yang paling sunyi tapi paling lembut. Sejak kecil, Nayra tahu dirinya berbeda. Ia tidak punya kenangan tentang ibu atau ayah. Tidak
. Ia tidak cerewet seperti Sari, tidak nakal seperti Vano, dan tidak cengeng se
alah satu pengurus. "Tenang, jernih, tapi jika terlalu la
tak sebaik hati
memanggilnya dengan nama-nama kasar: "anak buangan," "bay
ahan merobek kepercayaan dirinya. Tak jarang, ia menangis diam-diam di sudut kamar, saat semua anak panti sudah te
pada Ibu Marisa. Ia terlalu takut ak
belas tahun, badai datang bukan dari
ndam terhadap Nayra entah kenapa. Mungkin karena Nayra terlalu disuka
l yang disiram bensi
g kas panti," bisi
ruang Ibu Marisa malam
u terus bergulir seperti bola salju. Bahkan Jelita dengan air mata buaya me
isa suatu malam. Semua
mempercayaimu selama ini. Tapi terlalu banyak yang terjadi. Kalung milik Jeli
tubuhnya gemeta
mencuri, Bu,"
ya saksi. Tidak ada
eduli mendengarka
ngan terdiam. Tapi sunyi tak cukup kuat menahan fitnah y
Nayra, penuh luka yan
arus keluar dari panti.
dari semua ejekan yang pernah ia ter
arus pergi?" t
yang m
nya dan selembar selimut tua, Nayra melangkah keluar
rian.
ari sebelumnya. Ia duduk di bangku taman yang basah, menyandarkan kepala ke ranse
n menangis. Tapi air
ak mau mati. Suara yang berbisik: Jangan menyerah,
meja warung, mengangkat barang di pasar, bahkan memungut botol plastik untuk di
ntuk pulang. Mereka tak tahu bahwa ia bukan hanya sedang bertahan, tapi juga sedang membuktik
batan tempatnya bernaung, ia berjanji dalam hati-s
agai seseorang yang membangun hidupnya