ng sedikit terbuka, menyisakan rasa gerah di dalam kabin berwarna hitam yang kini melaju mem
sapnya sambil berbicara-lebih tepatnya, membual. Kacamata hitam bertengger di wajahnya, memantulkan bayangan pepohonan ya
Kadang gua sendiri bingung ya... ken
lalu kembali fokus ke jalan. Ia tahu,
nggak usah gua sebut namanya lah ya-minta diajarin yoga privat.
kesombongan dan percaya diri. Roni hanya mengangkat ali
hanya Kepala Desa." Ia mengangkat dagunya dengan gaya sok santai. "Menaklukan cewek itu, kuncinya ada
rena kagum. Tapi karena tahu, di balik tawa dan bualan itu, ada banyak luka yang ditingga
a pepohonan. Tempat 'rapat penting' yang dimaksud Pak Rohman. Tapi Roni tahu, ini bukan sekadar rapat. Biasanya, 'rapat penting' sepert
tubuhnya lebih dalam,
n. Orang baik kalah duluan. Cewek mana pun bakal nyerah kalau dikasih
i mengalir dari pelipis. Bukan karena panas semata.
.. Kadang cinta itu cuma bonus, Ron. Yang penting itu keputusan. Da
onan rapat di kiri-kanan jalan seperti menyimpan diam. Seolah ik
injak rem
ng, Pak Rohman
lik orang yang nggak
ehkan kepala, memandangi Pak Rohman lewat spion
tengah sunyi pepohonan perbukitan. Bangunannya nyaris terlalu modern untuk kawasan ini-dinding k
unggu. Namun hari ini, ada rasa penasaran yang menyesap ketika Pak Rohman merapikan kemej
ngkah turun dengan gaya santai penuh pe
puan itu berdiri, me
Roni t
yang biasa melekat pada "wanita simpanan" Pak Rohman-atau ca
us merah menyala yang terlalu ketat, rok pensil hitam mengkilap, dan sepatu hak tinggi yang tampak memaks
m hati. Jadi ini yang katany
ia pakai saat ingin menjual mimpi. Perempuan itu menyambut dengan tawa reny
pan. Suasana kabin kembali sunyi. Hanya suara jangkrik dari
dua, bisa lebih. Tapi itu bukan soal. Ia sudah terbiasa me
siang menyusup masuk. Matanya menatap kosong ke
orang-orang bermulut manis naik ke puncak
aruh hidupnya dalam orbit sang kepala desa nyentrik itu-menyaksikan, mendengar, dan menghafal setiap hel
ya sebuah dinasti kecil di te
eorang kepala desa. Ia adalah raja dalam kerajaan feodal tak tertulis. Wajahnya tenang namun menipu, karismanya me
Pak Rohman pandai bersilat lidah, memesona publik, namun diam-diam menjalankan bisnis-bisnis gelap yang bahkan Roni pun memilih tak meny
man. Hanya tiga yang benar-benar menyandang status istri. Sisan
*
yang kuat, elegan, dan menyimpan martabat dalam diam. Dulu, ia adalah gadis keras kepala d
atir dan senyuman, ia menyimpan luka-luka yang tak pernah sembuh sepenuhnya-luka karena pengkhianatan
aris suci, namun juga martabat yang tak bisa dibungkam, yan
*
jah teduh dan tutur kata yang lembut. Ia berasal dari keluarga sederhana. Sejak kecil terbia
di pertengahan jalan ketika ia memutuskan menikah menjadi istri muda Pak Rohman. Dari pernik
h sering mendengar, dan pandai menyembunyikan perasaannya. Namun di balik semua kelembutan itu, ada sisi tersembunyi yang tak b
stri kedua Pak Rohman yang membuat semua o
*
idan muda berusia 26 tahun. Sosoknya tenang dan memesona, seperti embun pagi yang m
embantu banyak kelahiran dan menenangkan ibu-ibu yang gelisah, tanpa memandang
an sukses. Tapi hubungan itu berakhir diam-diam. Lalu ia mengejutkan banyak or
anggap mencoreng nama baik keluarga. Apalagi, ia memilih menetap dan membuka
ti Bidan Maris, yang punya segalanya, memilih masuk ke rumah tangga yang sudah penuh,
ketulusan, tak peduli bisik-bisik yang mengikutinya. Tatapannya teduh,
*
Pak Rohman itu mulai menyusun rencana untuk saling mengalahka
, yang pasti Bu Intan, Mbak Nadien dan Bidan Maris
tiga dalam mempertahankan statusnya sebagai
nnya, jangan terlew
*