img Reuni & Perselingkuhan Liar  /  Bab 1 Reuni | 5.88%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Reuni & Perselingkuhan Liar

Reuni & Perselingkuhan Liar

Penulis: vio femio
img img img

Bab 1 Reuni

Jumlah Kata:1003    |    Dirilis Pada: 19/06/2025

ewah, minuman berderet di atas meja panjang, dan musik klasik lembut mengalun dari sudut

pa kau sud

langsung menoleh se

enelan salivanya pela

i pun lang

aa

a meni

a si anak ema

yum tipis, sekadar basa-basi menyambut kehebohan. Pandangannya melirik ke arah Duke - pria

ut namun tajam menusu

lyn

kilau, dan riasan seperti bintang film. Semua tentangny

elina?" tanyanya, senyum di bib

k dikenalkan pada kita, ya kan?" lanju

ngsung menyambutnya. Beberapa bahkan

nya karyawan kantor..." bohongnya, pelan. Sebuah kebohongan yang

duk. Inilah momen yang paling ia benci dari reuni-ketika pertemuan itu berubah menjadi ruang interogasi, tempat

m dua tahun terakhir, dan

caraan? Sel

? Selalu d

disorot? Kenapa tak ad

a Raselyn kemb

menikah di antara kita. Bukankah pernikahanmu

annya di bawah meja. Ur

di dekat Selina,

ya, tajam. "Kenapa kau selalu bertanya soal hidupnya? Apa kau segitu penasarannya, Raselyn? Kau

tenang, "Aku sedang kuliah di luar negeri. Setelah lulus, aku akan buka perusahaan fashi

erdengar. Kekaguman tib

kau benar-benar

yang bersinar

au yang bersinar t

enar-benar menampar Selin

. Selina dulu borong piala dan penghargaan, primadona sejati. Sekaran

R

l alkohol di atas meja bergetar

i atas meja yang baru saja digebraknya. Tatapan matanya tajam

tidak punya

yang m

guliti kehidupan orang lain seperti ini? Apa reuni ini tujuannya untuk sali

mengitari s

ajang pamer dan perbandingan murahan. Apa kalian benar-benar sebahagia itu dengan hi

masuk Raselyn yang kini diam tak be

mbali tenang, matanya menatap Selina - hanya sejenak, namun penuh makna. Tatapa

ya tipis tapi jelas dipaksakan. Suaranya terde

tar," ucapnya sambil melirik se

ergi, meninggalkan meja yang masih dipenuhi suara ri

ya bisa terdiam. Mata mereka mengikuti punggung Selina yang menja

ban tak kasat mata. Tak butuh waktu lama, bayangan

bilik. Ia justru berdiri kaku di depan meja wastafel. Tangannya

ilihatnya...

itu

enyimpan lelah yan

e pipi. Tak ada riasan. Tak ada kilau. Hanya wajah seoran

a sede

enakan gaun elegan dan perhiasan mencolok. Ia seperti diletakkan di pa

rti mencoba menahan sesuatu ya

lirih, hampir tak terdengar. "Dul

tap wajahnya sendiri. Wajah

kan di balik rutinitas dan

i tak jatuh. Ia terlalu kuat untuk itu. Te

hati

ta

a

tujuan ia bisa menerima kenyataan yang su

an membantah semua takdir ini, kenapa hidup dan takd

tafel, ia melihat sosok yang memandanginya

uk

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY