terdengar masuk ke dalam. Selina sontak menoleh cepat. Napas
u
gsung panik-refleks ia memalingkan wajahnya, membelakangi cermin, menyembunyikan mat
arinya, menatapnya dengan soro
namun dalam. "Kau bisa melawannya, Selina
selama ini Selina kubur. Ia mengangkat ke
mun getir. "Untuk sekadar memua
atanya memandang Selina deng
r-benar
a diri yang dulu selalu memikat siapa pun yang menatapnya. Dulu Selina adalah pusat perhatian - dengan tubuh semampai dan g
ngatan, Du
ntuh tepi wastafel. Ia tak bisa mundur lagi, dan kini hanya bis
pelan. "Apa pernikaha
elina, mencari jawaban dar
u padamu? Apa dia mempe
, matanya berkaca. Tapi pertahanannya
edanya dengan Raselyn,"
na. Aku bukan dia. Aku menanyakan ini bukan karena ingi
lembut kedua bahu Seli
rbuat buruk padamu. Kau bisa mem
hanan yang Selina bangu
lan-pelan. Seketika ia teringat akan semua masalah yang ia hadapi di rumah: bentakan,
ngis itu di tenggorokan. Ia bahkan tak tahu
k terdengar, ia berusaha me
mamnya. "Di mana istrimu? A
ter
ta Selina. Dalam. Hangat. Ta
idak m
g. Se
antung di udara se
pa berkedip, seakan ingin mengat
ng terdengar. Dua jiwa yang pernah bersinar di masa lalu, kini b
ba, langsung menc
nsual mendesak masuk, menun
am sensasi yang luar biasa; sentuhan liar, intens
putar, hanya ada ciuman i
aminya di rumah me
menarik diri dari
"Suamimu... tidak pernah menciummu seperti ini?" bisiknya, s
saliva, pipinya
aranya bergetar, dipenuhi rasa takut. "Seseor
li tertuju pada bibir Selina. Ia berbisik, "J
mpur aduk. Sekali lagi, bibir mereka bert
lina, mendorongnya hingga
nya, suara serak ha
napasnya hangat mem
l, tapi juga mabuk bibirmu," bisiknya sebelum kembali mencium bibir Selin
paha Selina, tanpa gentar
kahan yang hampa sentuhan, tanpa kecupan m
pertamanya, liar
ina, menyusup masuk ke dalam rok span hitam
naik dari paha Selina, melewati leku
ng menggetarkan, campuran rasa tak
negang namun juga meronta-ronta da
an aroma parfum dan keringat
itan lembutnya meninggalkan je
ya lebih dekat. Ciuman mereka semakin dalam, lidah mere
menatap mata Selina, melihat hasr
ke membuka kancing kemeja Selina, ku
ntuhannya terasa seperti sengatan l
erpendam, meledak dalam ciuman dan se
k menjelajahi tubuhnya, menemukan titik-tit
panas, dipenuhi aroma gairah d
, digantikan oleh gelomban
barusan, ia mendorong Duke yang tengah mencu
wastafel dan membenahi semua pakaiannya dengan ba
sudah menikah," katanya yang mana bayangan suam
ahanmu. Aku tahu kamu tidak bahagia dengannya. Ceraikan dia dan menikahlah denga
ggang pergi keluar dari kamar mandi meninggalkan Duke dengan kese

GOOGLE PLAY