ntarkan ancaman yang membekas dalam hati Aurora, segala sesuatu di ruma
anan dan perintah dari Ny. Diah, ibu mertuanya. Tapi kini, setiap gerak-gerik A
dik ipar Aurora, dengan senyum penuh kepura-puraan saat mereka bertemu di ruang makan. Kata-ka
Ravela bukan hanya datang untuk merusak pernikahannya. Ada sesuatu yang
untuk berjalan-jalan sendirian ke kebun kelapa sawit yang membentang luas di belakang r
tengah kebun yang hijau dan sepi itu, ia meras
muncul. Wajahnya terlihat lelah, mata yang dulu pen
pelan, sedikit terputu
berkata, menunggu kata
.. aku tidak tahu harus mulai dari ma
dengan harap. "Ter
rena ada Ravela. Dia... dia bukan hanya sekadar kakakmu. Dia puny
ng. "Apa maksud
jelaskan sekarang. Tapi aku ingin kau ta
tapi Aurora merasakan getirnya. Ka
a tawa dan obrolan hangat seharusnya mengisi rua
seperti elang. Di sebelahnya, Nadira tersenyu
. Diah dingin, menusuk ke hati. "Ini bukan rumah asal-asalan. Ini
ya berontak. "Saya tidak bermaksud merepotkan. S
pikir itu mungkin? Kau hanya pen
didih. Namun ia menahan di
in sering hadir di rumah, dengan alasan bisnis keluarga dan urusan pr
urat itu. Di dalamnya, terdapat dokumen dan foto-foto yang menunjukkan bahwa Ravela terlibat dalam pengel
tkan bahwa Ravela punya hubungan gelap dengan salah
dan mertua, tapi juga dengan kakak kandungnya sendiri yang t
ra berani menghadapi Leandro
pi penuh keberanian. "Ravela bukan hanya tamu biasa
Aku tahu, Aurora. Aku terluka karena tidak bisa memperca
au kau tidak segera memilih,
tara mereka begitu tegang, sepert
ora mulai menyadari sesuatu yang
ah dan pasrah. Ia ingin berdiri tegak, melawan
ng penuh tipu daya, suami yang terombang-ambing antara cint
ng pasti-Aurora t
ngalir perlahan. Wajahnya yang ted
tuk anak-anak, dan untuk cinta yang