n pemilik saham terbanyak sekaligus pimpinan di Capital Group. Carter yang berambut sehitam arang dan bermata tajam, saat ini sedang memandang seora
an tubuh dan pergi. Ia memasukkan tangan ke dalam saku dengan kaki bersilang, seakan sedang menikmati pertunjukkan yang seru dan lucu. Sayangnya
kerja untuk mendapatkan uang demi biaya pengobatan mamanya dan selamat dari serangan brutal seorang va
ua kancing blazernya. Merasa sengsara karena di awal pekerjaan harus memamerkan tubuhnya. Namun b
mengusap leher Khaelia. Seakan sudah pasrah, Khaelia justru memejam. Membuat rasa geli Carter semakin menjadi. Ia men
epuk lembut dahi Khaelia. "Aku hanya manusia biasa yang mengidap imsonia akut. Saat siang aku t
hat Carter dan begitu pula sebaliknya. Bosman menumpuk file di atas meja dan mulai memberikan arahan padanya. "Sebagai sekretaris biasanya kamu mengatur jadwal pertemuan dan sebagainya, tapi karena kerja malam, yang
k, P
ti apa nanti kamu catat. Selanjutnya mengatur jadwal pekerjaan. Karena jam kerjam
nya kali ini. Ia juga berusaha menyembunyikan rasa lega saat tahu kalau bossnya bukan vampir
kerjaan, Khaelia beruasaha mengimbangi ritme kerja Carter yang luar biasa cepat dan tidak bertele-tele. S
istirahat seben
enghadap ke taman yang terbuka. Ada air mancur, gazebo, serta peralatan minum teh dan kopi yang berada di dekat dinding kayu. Dari tempat mereka bisa terlihat suas
h sek
amu punya waktu setengah jam untuk istirahat. Gunakan
kasih,
eindahan kota saat malam memang menarik perhatian. Ibarat gadis muda dengan pakaian sexy dan make-up tebal, membuat se
ap tehnya, Khaelia diam-diam menatap profil atasannya. Carter yang ketampanannya tidak seperti manusia pada normal ternyata mempunyai sikap yang
an cahaya bulan? Jangan-jangan memang matanya saja yang salah. Lagi pula in
k te
uk di samping Khaelia, membuatnya tan
sekali
Biasanya kerja mala
in karena terbiasa
n pertama kalinya
h kerja di minimarket yang
a berh
k dan akhir
t itu terjadi ka
di sebuah jalanan yang cukup ramai tapi tidak menjamin keselamatan. Dua orang masuk dengan niat merampok. Setelah peri
minimarket. Tapi, aku yakinkan padamu kalau bekerja denganku tida
, Tu
ngernyit heran. "Tumben sekali aku menguap dan merasa sedikit menga
n lelah
a tolong buat
k, T
ng wajar? Kenapa Carter justru terlihat gundah? Khaelia tidak membantah, melakukan semua yang diminta bossnya. Sejauh ini t
mannya bersama laki-laki hanya sebatas kecupan serta berpegangan tangan, tidak bisa menahan perasaan aneh yang mengusik setiap kali Carter menyentuhnya. Beragam pikir
akan mengobrol akrab tentang apa pun itu. Menginjak tiga Minggu bekerja Khaelia yang mu
kamu pernah
dari Carter membuat
ah, T
i-laki itu? Sekara
ubungan kami hanya bertahan beberapa bul
meja Khaelia dan meng
ng sebenarnya atau tidak. Akhirnya memilih untuk bicara jujur meskipun m
u. Carter berdecak, meraih dagu Kheli
arena hatimu tidak sreg untuk melak
pan mata Carter menghipnotisnya. Jemari la
intaimu atau tidak? Apa yang dilak
baik dan mesra ke
Pantas saja kamu menolaknya. A
a ka
dai mela
entah
pa yang diharapakannya tapi sepertinya ia terpikat. Pikiran konyol terlintas
lau laki-laki itu suka menciummu. Apakah kamu te
sempat bernapas saat bibirnya dikulum lembut, jemari Carter mengusap dagu dan membuat Khaelia membukan mulut
uat. Bibir melumat, memagut, dengan lidah mengusap langit-lan