HOR
begitu lembut saat menyentuh indera pen
enatap lembut kearahnya, meski ia bisa melihat raut
Aluna mema
akan dulu. Aku sudah membua
ark." Koreksi
wa pelan mendeng
tu aku membuatnya dengan hati, kau pasti menyukainya." Ma
an. Dan dari mangkuk tersebut tercium aroma ringan yang mampu membangk
ntang supaya kuahnya kental." Sahut M
awab sebelum Mark me
rutmu akan lebih nyaman jika diisi makanan
u sendok kecil dan mencium aromanya
aan Aluna
ahan menghabiskan sup buatan Mark yan
ut gadis mungil yang menjadi kekasihny
buatannya, ingatan Mark melayang saat ia denga
at gadis yang dicintainya itu menangis. Sekuat tenaga Mark menahan diri untuk tid
ukannya. Seolah membawa ke tempat pali
am lengan Mark, isakan tangisnya k
Wajah gadis itu terlihat begitu rapuh dan lelah – entah apa yang dialami oleh Aluna hari ini, Mar
dan membawanya melewati lorong kelas, sama sekali tak
rpenting adalah gadis dalam pelukannya. Melihat sorot dingin Mark, tanpa disa
airmata yang sudah mengering namun isak tangis Aluna masih sesekal
i, tapi satu hal yang pasti, ia tidak akan membiarkan sesuatu -a
kan ting
buatannya sedikit banyak membuat Mark bisa bernafas lega. Sekarang
Tidak s
as. Diakhiri dengan Al
bil mangkuk dari tangan Aluna d
yai hanya
hatlah." Mark turun dari ranjang dan hend
aat kemudian pegangannya terlepas, "Ti
ia taruh diatas meja dan ia memil
ceritakan?" Mark mengelus pip
lu
pernah rela air mata Aluna berj
ak M
ihnya sampaikan. Tapi ia juga tau, dia b
k pernah in
i Aluna. Ia agak tak yakin
pannya. Pelukan Mark begitu lembut karena ia takut menghancurkan miliknya yang terlihat begitu rapuh. Dibelainya su
ert dulu - . Disana Aluna merasa aman dan kuat. Mungkin benar, tidak ada
ik-baik saja, sayang," Mark m
hnya kedalam kehangatan yang Mark berikan. Aluna menyuka
sa bersyukur ia memili
a butuhkan. Mark selalu tau kapan harus diam dan bicara. Selalu paham ba
luna bisa mengangkat telponnya. Namun sepertinya Aluna tidak b
una tau siapa yang berul
ys
inya Aluna kecewa
epon. Yang ia tak tau kenapa Aluna tak peduli de
ada masalah
yan
um
stal
kan s
k yakin mereka sudah cukup dewasa untu
rk
a.
percaya
menjawab, "Lebih dari per
alam. Besok jika kau sudah siap, k
embut. Menyelimuti tubuh mungilnya dan me
lembut. Kepalanya menunduk, mengecu
sayang," Alun
di dan berjalan keluar, sebelum menutup pint
rk
Y
ove
u more,
ntu di
ngan Mark disisinya, kali ini Alun