img Ketagihan Mama Temanku  /  Bab 6 Ketagihan | 75.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 6 Ketagihan

Jumlah Kata:1545    |    Dirilis Pada: 07/06/2025

aimana, selain menahan napas dan berharap suasana segera normal. Namun sialnya, penisku malah berdiri di balik celana pend

bulkan badai pada pertahanan kelelakianku. Tak berkata apa-apa, tapi kedua matanya intens memandangi selangkanganku

emecah kekakuan,

e. Ayo kita makan dulu..

Kami pun duduk, berhadapan di meja makan. Hanya ada suara sendok yang sesekali meny

berubah, dari rasa simpati dan kasihan, menjadi situasi yang membu

i

eharusnya. Apalagi paha Tante Widya semakin terlihat dengan jelas daru jarak dekat. Bahkan saat dia

sku hingga muncrat, langsung menari-nari di pelupuk mataku, bahkan lebih liar. 'Bag

suasana yang canggung. Ia mencoba membuka percakapan, menanyakan hal-hal ringan, mulai dari kegiatan sekola

kan-atau mungkin itu hanya pikiranku yang sudah terlanjur ngeres, akibat mata dia pun seolah tak mau lepas dari

reskan mangkuk, lalu berkata pelan, "Tante ist

gin menghentikan situasi yang terasa makin tidak terkendali ini. Andai saja dia

. Langkahnya pelan, tanpa suara, pantatnya makin terlihat menggoda. Aku mengikut di belaka

ku yang berjalan tepat di belakangnya hampir menabrak punggungnya. Ia berbalik, dan kami berdiri berhadapan b

dua tangannya, kemduian meletakan di pundakku. Sentuhannya lemb

rima kasih untuk malam ini," katanya pelan, se

tinggal jauh di tenggorokan. Sementara di dada dan degup j

berdiri te

angan Tante Widya, tiba-tiba memeg

sa...ya..." Aku menjawab gel

salah," ucapnya sambil masuk ke kamar dan seb

k hidung, aku pun i

banget lagi, Pras. Punya suami Tante bahkan tak ada seten

ng menatap. Tatapan yang sangat berbeda. Lebih lama dari biasanya dan penuh gairah yang sulit dikelaskan. Lebih dahsyat dari tatapan

k, seakan tubuhku menolak pergi. Waktu seolah melambat. Keheningan menjadi b

ghilang begitu saja. Lalu, bibir kami bersentuhan. Awalanya pelan, ragu dan t

cewek." Di sela-sela berciuman aku masih sempat bicara tergag

dan kamu sangat polos. Tante sangat senang jika bisa merasakan keperjakan le

asih punya suami?

"Sudahlah Pras, jangan ngomongi

perjakaanku yang sering ditawarkan pada Bu Anhar, sepertinya akan terwu

uh gairah. Walau ini pengalaman pertama, namun aku sudah sering menonton film

sur leherku, terus ke bawah bermain di sekitar dadaku, d

sung ke pusat, tangannya bergerak melepas celana kolorku. Kulirik ke bawah bertepatan de

dalam hati, saat penisku

ur. Dia kembali memegangi dan mengulum penisku dengan lebih bergairah. Batang yang tak masuk dalam mulutnya dia kocok, sama seper

et sepongannya... saya mau keluaa

ngentot enaknya dikeluarin dalam memek," uca

gar tanpa tedeng aling-aling. Aku semakin tak sabar ingin

g sangat menantang, aku hanya bengong dan berkali-kali menelan ludah menahan nafsu yang kian memburu. Payudar

n bulu-bulu jembut hingga klitorisnya terlihat jelas. Sepertinya Tante Widya seng

semakin meronta-ronta, baru kali ini aku merasakan sensasi dahsyat yang sulit didefiniskan.

memperlihatkan semakin jelas bentuk vaginanya. "Oh, be

nguh kaget ketika

geliatin memek saja sih, Pra

u masih terpana melihat vagina

a nih?" Kembali dia m

in Tante!" aku menjawab sekenanya, k

beneran masih polos

ya mengusap-usap klitorisnya sendiri, dipelintir sedemik

ku. Aroma khas vagina langsung menusuk hidungku. Sebuah aroma yang baru kali ini k

menikmati aroma khas yang

ek Tante, Pr

ku dengan suara y

at aku mengangkat wajah dan mulai meenjulurkan lidahku, mejilati bibir vaginanya. Sensasiku benar-bena

h ternyata ada sedikit kebasahan disitu, sejenak kukecap kebas

nya saat lidahku semakin dalam masuk dalam vaginanya. Dia membuka pa

, eesshh kamu ternyata uuff mudah sekali belajarnya, langsung pintar, Praaaas eesshhtt" desahnya tidak

idya pun semakin gelonjotan seperti orang kesurupan. Tubuhnya

mu, oooh..." lenguhnya sambil menarik selangkanga

lu

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY