img Kembar Manis: Memuaskan Diri dalam Cinta Ayah  /  Bab 2 Betapa Menyenangkan Seandainya Dia Adalah Ibuku | 0.31%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Betapa Menyenangkan Seandainya Dia Adalah Ibuku

Jumlah Kata:1394    |    Dirilis Pada: 14/12/2021

dang kedokteran anak, sehingga banyak rumah sakit anak dom

kembali ke negaranya sendiri. Tidak peduli dengan segala yang telah te

h suara yang terdengar tidak asing sed

an gembira berjalan menghampiri sahabatnya itu dan memeluknya. Sudah lama be

bat terbaikmu. Aku meninggalkan pekerjaanku begitu kam

ulus mengatakan.

kondisi mental yang kurang baik, Desi selalu hadir menemaninya, mende

ergi." Sambil menggandeng lengan Ningsih, Desi be

uang dan makanan." Say

iba sebuah tangan kecil yang kotor, meraih ujung kemeja yang dikenakan Ningsih da

n melihat seorang anak kecil dengan rambut

ati Ningsih. Anaknya pasti seu

mana?" Ningsih berjongkok dan me

engkan kepalanya, menja

engemis sekarang dihasut oleh orang tua mereka untuk meminta uang. Bisakah kamu menyimpan atau men

a......" Bocah itu mengerutkan bibirnya, meningkatkan suaranya dengan nada yang sangat mara

api ketika mendengar suara lucunya,

a keluguan dan kelucuan itu, ia men

lengan Ningsih, matanya yang besar berkedip dengan cepat ibarat sebuah bon

makanan. Ningsih bersikap lembut dan tidak mem

Ia tidak akan memberikan kesempatan bagi orang-orang semacam bocah ini. Ia telah melihat banyak tipu muslihat yang dilakukan pengemis

p ke arah Desi mem

?" Ningsih berusaha menenangkan sahabatnya, ia tersenyum kemudian meraih tangan

a juga tidak boleh mengatakan nama keluarganya, karena saat ini,

." Ningsih mengusap ram

adalah Ningsih?" Ia

enyela dengan cepat sebelum Ningsi

u saja mendengarmu memanggilnya dengan

nia. Kamu malah berani mengatakan bahwa aku bodoh, sini biar aku tendang pantatmu. Desi dengan marah,

nyi di belakang punggung Ningsih, ia me

takan hilang selama dua belas jam. Berikut ini kami tampilkan fotonya. Jika Anda melihatnya, silakan menghubungi nomor ponsel di bawah layar ini

engan penasaran menoleh ke layar tersebut. Akan tetapi, belum

tahu busuk, kan?" Robin meng

layar elektronik hilang dalam sekejap dari kepala Desi ketika menden

kamu suka makan tahu busuk." Robin terus berbicara demi mengalihkan perhatian Desi, sambil diam-diam melirik ke layar elektronik di belak

rti ini karena aku... Aku... Pokoknya, itu bukan karena aku meny

n yang bisa di makan, apapun yang di

suk, namun ia bagaimanapun terlalu malu

knya dia benar tentang satu hal ini. Kamu menyukai tahu busuk selama be

an kelihatannya seperti ibu dan anak, dan aku dianggap seperti orang luar? Kamu menyukai yang baru dan ti

di sentuh di dalam hatinya selama empat tahun ini adalah topik pembicaraan yang berusaha ia hindari selama bertahun-tahun, dan kini Desi malah m

di masa lalu, dan sebenarnya sudah bosan. Tetapi, sekarang, ia sudah lama tidak makan, ia terlalu lapa

ng ya, mulutmu sangat manis, dan mengemis di jalanan tujuannya untuk membohongi kami kan? Kerang Abalon? Lobster?

Baik itu roti isi ataupun roti kukus. Robin tidak pernah berpikir tentang betapa sulitnya mengemis uang, dan kini

aan antara Abalon dan roti isi. Yang ia tah

ng sejak dia masih kecil, ia tak pernah men

ne dan lobster Australia. Makanan itu juga merupakan

ke Ningsih. Suara tante ini sangat lembut, seanda

r-angsur beruba

un di dalam rumah keluarga Kusu

pa pun?" tanya Angelina penuh kecemasan, tangannya naik ke wajahnya dengan panik. "Apa yang telah terjadi padanya? Robin sudah beberapa wak

img

Konten

Bab 1 Dua Puluh Milyar Rupiah Untuk Seorang Bayi Laki-Laki Bab 2 Betapa Menyenangkan Seandainya Dia Adalah Ibuku Bab 3 Piama Anak-anak Bab 4 Apa Kalian Tidak Akan Membiarkan Kami Tidur Bab 5 Siapa yang Akan Menikah Bab 6 Sebuah Pertanyaan Yang Rumit
Bab 7 Aku Pikir Kamu Akan Jatuh Cinta Kepadanya
Bab 8 Jadilah Pacarku
Bab 9 Aku Membutuhkannya Sekarang Juga
Bab 10 Pria Yang Keras Kepala
Bab 11 Ibu Adalah Yang Terbaik
Bab 12 Seorang Wanita Dengan Sebuah Cerita
Bab 13 Keluhan
Bab 14 Trik yang Direncanakan dengan Baik
Bab 15 Seekor Itik Jelek Yang Tak Tahu Cara Menangis
Bab 16 Kerja Sama Yang Sempurna
Bab 17 - Ayah Harus Menaklukkan Ibu
Bab 18 - Jangan Jual Mahal
Bab 19 - Menjauhlah Dari Wanita Ini
Bab 20 - Pertemuan Dengan Bajingan
Bab 21 Robin Meminta Ningsih Untuk Menginap
Bab 22 - Memandikan Robin
Bab 23 - Ingat Identitasmu
Bab 24 - Ayah, Jangan Mengintip!
Bab 25 - Wanita Vulgar
Bab 26 - Dia Bukan Ibumu
Bab 27 - Ibu Dimana
Bab 28 - Panggil Aku Paman
Bab 29 - Sebuah Permainan
Bab 30 - Playboy
Bab 31 - Katakan Semua yang Kamu Ketahui
Bab 32 - Bertahanlah
Bab 33 - Tidak Perlu Kencan Buta
Bab 34 Makanlah Lebih Banyak Lagi!
Bab 35 Biarkan Aku Pergi
Bab 36 - Perasaan Hangat
Bab 37 - Kamu Tidak Boleh Meninggalkan Ayah Sendiri
Bab 38 Dia Tidak Bisa Lari
Bab 39 Tersangkut
Bab 40 Rasa Sakit yang Tercabik
Bab 41 - Merasa Mengantuk
Bab 42 - Bagaimana Dengan Anak Itu
Bab 43 Siapa Berutang Kepada Siapa
Bab 44 Kamu Tidak Mengenal Saya
Bab 45 - Anak-anak Tidak Bisa Berbohong
Bab 46 - Permintaan Robin
Bab 47 - Sebuah Kegembiraan Rahasia
Bab 48 Berhenti Bercanda
Bab 49 Cinta Akan Tumbuh Seiring Berjalannya Waktu
Bab 50 - Kemana Kamu Pergi
Bab 51 - Wanita Yang Selalu Dirugikan
Bab 52 Kita Bisa Bicara Nanti
Bab 53 Anak Nakal
Bab 54 - Aku Sangat Merindukanmu
Bab 55 - Bacakan Beberapa Cerita Untukku
Bab 56 - Apa yang Kamu Lakukan
Bab 57 Berbeda
Bab 58 Fannie Sang Aktris
Bab 59 - Mengapa Nenek Tidak Menyukai Ibu
Bab 60 - Undangan Pesta Ulang Tahun
Bab 61 - Narsis
Bab 62 - Ketertarikan Sekilas
Bab 63 Menunggu
Bab 64 Melindungi Ibu
Bab 65 Sebuah Rahasia
Bab 66 Jangan Biarkan Dia Mengganggumu Lagi
Bab 67 - Tidak Bisa Berkompromi
Bab 68 Babak Rini Adalah Putriku
Bab 69 Seorang Wanita yang Menghargai Hidupnya
Bab 70 Desi Meminta Bantuan
Bab 71 Tidak Muda
Bab 72 - Badai
Bab 73 - Seperti Anak Muda
Bab 74 Jangan Konyol
Bab 75 - Berbagai Kesulitan
Bab 76 Kecemburuan
Bab 77 - Ibu Siapa Dia
Bab 78 Tidak Tertarik Padanya
Bab 79 Dia Hanya Menyukai Wanita Seperti Ini
Bab 80 Pembalasan
Bab 81 - Trik Joni
Bab 82 Desi Sebagai Pelayan
Bab 83 Berhenti Berpura-pura
Bab 84 - Ada Apa Denganmu Akhir-akhir Ini
Bab 85 Aku Tidak Berpengalaman
Bab 86 Kamu Adalah Wanitaku
Bab 87 - Tidak Cukup
Bab 88 Cara Mencintai Dia
Bab 89 Sebuah Kebenaran
Bab 90 - Layak Akan Kecantikannya
Bab 91 - Selamat Mengobrol!
Bab 92 Orang Jahat
Bab 93 Bersemangat Untuk yang Baru
Bab 94 Biarkan Aku Memeriksamu
Bab 95 - Ketidakhadiran Membuat Hati Menjadi Semakin Cinta
Bab 96 - Panggil Aku sesukamu
Bab 97 - Jahat
Bab 98 - Tidak Berguna
Bab 99 - Kenyamanan Dan Kegelisahan
Bab 100 - Tidak Ada Masalah
img
  /  7
img
Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY