g sesekali melihat ke arah kamarnya. Namun per
lopak mata Aman langsung terbuka lebar
a-tiba masuk ke ka
gak?" tebak Aman. Takut kalau perempuan
as dia manusia. tapi Itu lebih
Pupil matanya membesar, tatkala benar-benar mel
Aman sambil menelan ludah sendiri, Dia melihat Ana telentang dalam keadaan ha
adi, Gus? Kenapa dia setengah
cewek kayaknya mabuk. Dia tadi jalan sempoyongan gitu,"
ku aja nggak apa
grebek masa nanti g
ata-rata individualis. Nggak peduli sama urusan
iar aku saja yang telepon
ksa menghubungi ibu kost un
rut. Wanita paruh baya itu juga menggerutu, perihal ke
rusaha memberitahunya berkali-kali untuk pindah, tapi dia tetap ngeyel. Jadi aku sarankan, k
ti. Sedangkan Aman tamp
nya. Kalian kuat menggendongnya kan? Soalnya kal
am
pekan." Aman dengan cepat memotong ucapan Gusti. Lelaki sepertinya memang suka men
u kamarnya," sahut Hesti yang s
ap Aman yang cengengesan s
s. Sebagai lelaki, dia tentu paham
usti, ketika Aman berjalan melewat
a. Gusti beristirahat kembali, Ia kali
***
a disebut orientasi studi dan pengenalan kampus itu, har
pagi, Gusti dan Aman berangkat.
n Gusti sama-sama mengenakan seragam putih abu-abu. Semua itu tentu berdasarkan arahan dari
r, jangan lupa bonceng
engin," komentar Aman. Dia dan
ah, karena mengambil program studi yang berbeda. Gusti mengambil pro
ah menarik perhatian banyak pasang mata. Baik itu senior dan mahasiswa baru lain. Menginga
usti memiliki kulit putih bersih. Dia juga terbiasa hidup
aru program studi Arsitektur. Para gadis yang ada di program studi itu,
Dia kebetulan berdiri di sebelah Gusti. Lelaki tersebut juga memiliki paras ta
ampung dengan nama Pesenja. Kalau ka
ggal di kota ini," sahut le
ku jadi anak kota dong,"
njawab dengan me
bermanfaat, dan dilanjutkan dengan pengenalan kampus. Mereka dipersilahkan untuk me
bicara. Hal serupa juga dialami oleh Elang, Me
rnama Widy. Alasan Gusti hanya satu saat melihatnya, yaitu karena Widy adalah yan
is yang dilihatnya sangat berbeda dengan Ana. Widy memiliki kharisma yang s
is?" bisik Gu
k kota?" tanggap Elang y
kota begitu kan?"
ang sambil meletakkan siku ke pundak Gusti. "Nanti kita aj
tu kok. Cuman pengen tahu aja
a udah, Ayo kita jalan," ajaknya. Dia dan Gusti segera
ngingat sosok Elang yang begitu supel. Orang yang agak
entu saja, Gusti menjadi salah satu mahasiswa, yang disebutkan untuk maju ke depan. Dia dan Widy menjadi perwakilan pro
serta menjawab saat kegiatan ospek berlangsung. Semua orang bersorak nyaring saat merek
," Diam-diam Widy berb
kita," tanggap Gusti. Dia menatap
in wajahku," keluh Widy yang
cantik begitu kok," celetuk Elang yan
terkekeh sambil ge
apat pujian begitu ya?
" balas Widy, Dia kesu
da Elang. Dia memang tipe lelaki yan
li tersenyum. Dia merasa harus beradaptasi lebih baik
kan hadiah dari pihak penyelenggara ospek. Dia
ah berada di bus, Mereka da
ertamamu?" cetus Ama
u kau?" Gusti
cewek yang namanya Widy itu cantik banget. K
ggak bisa kasih ke
nnya segera berubah menjadi penuh selidik. "Oh... Atau jangan-jangan
l
idat Aman, Mengingat temann
sam