! Lagian aku sama Mawar itu
ari kampung aja pelukan dulu,"
lah!" balas
ti dan Aman hanya perlu berjalan kak
depan pintu kamar kostnya,
" teg
embesar, Dia refle
ta maaf tentang yang terjadi tadi malam, A
rap itu tidak terjadi lagi," Gust
enalkan aku Ana,. Kau pasti mahasiswa bar
Perempuan tersebut menggenggam tangannya cukup erat, Mem
uh Gusti karena tangannya
" ungkap Ana. Ia segera melepas tangan Gu
ng mengunci pintu, Dia merasa perem
ulu. Selanjutnya dia tiduran di ranjang, Gu
***
ug! Ak
Dia mengerjapkan mata dan duduk. Mencoba me
ta suara tubrukan serta erangan perempu
ya tempelkan telinga ke dinding. Maka, semakin terdengar jelas suara erangan
lau erangan yang didengarnya adalah
Tok
usti kaget sampai tersentak,
Aman. Lelaki itu langsung masuk
a?" tanya
"Wah! Sudah kuduga di sini suaranya terdengar lebih jelas," bisiknya
nggak mengakhiri kalimatnya,
mereka sedang ngebreh, Gus
a kan ya?" Gu
ibu kost buka kamar yang itu buat pindahin dia,"
ma cowok loh. Kayaknya itu cowok yang
terkejut bersama. Sebab suara hentakan dan
a aku loh. Aku sepertinya harus cari kost-kostan
ng pundak Gusti, Perlahan dia mendekatkan mulut ke telinga Gusti.
yata benar ada sesuatu yang
i setelah mendengar suara nikmat dari kam
ku mau keluar aja, Dengar orang begituan bikin aku
nggak apa-apa k
ng kau!" timpal Gusti sambil mengarahkan kepalan tinju kepada Aman. N
bilang tadi?" tegur Gusti yang
antai. "Hati-hati, Gus! dikota Banyak cowok
kamar dengan ekspresi cemberut, Dirinya melangk
Saat hampir mendekati lampu merah, dia melihat dua wanita bergaun kerlap-kerlip dan seksi. Parahnya,
nya tidak enak, ketika menyaksika
usti. Meski merasa terancam, dia merasa penasaran. Sebab d
ta tersebut kini berani melambaikan tangan kepadanya. Mereka bahkan berlari kecil
ara dua wanita tersebut saling beradu. Ia j
Dia ganteng
kku! Aku yang pe
! Dia m
en, Alias suara pria yang terdengar dibuat-buat seperti wanita. Ya, me
. Dia langsung berbalik arah dan berlari secepat mungk
ok-seok karena sama-sama mengenakan gaun ketat. Mereka
i gang. Dia keluar ke jalan raya lain,
Kini dia sibuk mengatur nafas akibat kelelahan berlari, Gusti ber
menegur, Membuat Gusti la
ra berdiri tegak, Ia terpana pada sosok Elang. Bagaimana tidak?
erek. Dia terlihat benar-benar seperti orang kota tulen. Tat
Gusti men
gitu? Habis olahraga m
. Soalnya aku jalan kaki dar
motor sendiri? Kenapa nggak n
nggak kepikiran juga naik angk
na? Tapi setelah aku bayar barang
angguk. "I
a Elang. Di sana Gusti dibuat semakin kaget,
ilmu, El?" tany
naik!" a
Tampilan di dalam mobil Elang kem
pasti mahal,"
tah," tanggap Elang se
memberanikan diri, untuk menanyak
orang biasa di kota
ya. "Kau salah, Gus. Aku tinggal sendirian semenjak umur 16 tahun. Aku nggak puny
kesekian kalinya Elang membuat Gusti terk
sam