tas kasur dengan posisi sejajar dengan kepala. Matanya sendu, penuh birahi dan hasrat yang menanti untuk dipuaskan oleh seorang laki-laki
anya yang berukuran 34B dengan puting berwarna merah muda yang nampak menggemaskan ditambah dengan kulitnya yang putih
dang terlentang pasrah menunggu hujaman penis 10cm nya. Pria itu tetap sibuk menggesekkan penisnya yang
lagi ya kak
gak bisa berdiri s
yang penting kakak puas" ujar Zhea
n seperti ini yang ia harapkan. Akan tetapi, sebagai seorang istri yang baik dan berwajah polos, ia tahu bahwa ia harus berpura-pura menikmati kenikmatan yang nang
is melenguh bersamaan dengan tiga sem
merasakan kepuasan namun tidak dengan istrinya yang memperli
senyuman manis dari wajahnya yang tanpa diketahui oleh Muchlis bahwa itu adalah senyuman yang menyembunyikan kekec
ga tanpa merasa bersalah atas ketidakmampuannya dalam memberikan kepuasan seksual kepada istrinya.
rnikahan nya yang baru menginjak usia dua tahun ini ia hampir tidak pernah mendapatkan kepuasan batin yang selay
ia letakkan disebelah kotak tisu yang terbuat dari manik manik berwarna biru dan putih, warna kesukaannya. Zhea meraih kotak tisu dan menga
ahu bahwa seseorang ingin menambahkannya sebagai teman. Mata Zhea terbelalak dan tubuhnya terasa bergidik melihat akun tersebut menggunakan foto profil sebuah pe
ginanya berkedut membuat tangan Zhea mulai menyentuh ujung klitorisnya yang seakan menciptakan aliran listrik yang membuat tubuhnya bergetar. Namun secepat itu Zhea menyadari
*
eh banyak masyarakat disana. Zhea mengajak Muchlis pergi ke taman tersebut setelah ia mendengar pembicaraan
memakan waktu yang lebih singkat apabila ditempuh dengan kereta listrik yang melintas ditengah kota. Namun tanpa mereka duga
utup oleh jilbab pashmina. Zhea hanya mengangguk, matanya menjelajah ke seluruh sudut yang ia bisa jangkau dan melihat betapa penuhnya gerb
mereka terpisah hingga Zhea yang telah menginjakkan kakinya kedalam gerbong kereta terpisah dengan Muchlis yang kemungkinan masih berada diluar. Penumpang gerbong kereta yang padat memb
umpang lain, sedangkan ia berada diantara pria yang sama sama mengapitnya. Penumpang kereta ma
kangnya hingga ia benar benar menempel pada tubuh pada pria tersebut. Didepan Zhea, dua orang laki laki yang memunggunginya yang juga mundur da
buah ketidaksengajaan sehingga ia tidak mempermasalahkan hal tersebut. Melihat tidak adanya reaksi protes ataupun perlawanan dari wanita didepannya, pria tersebut semakin intens menyentuh pantat Zhea bahkan tanpa Zhea sadari, ia membuka resletingnya dan mengeluarkan penisnya lalu menempelkannya ke pantat Zhea dari luar gamisnya. Zhea mulai risih dengan s
juga terasa naik turun dipunggung pria didepannya. Zhea menyadari ada tonjolan yang keras yang menempel di bongkahan pantatnya dan membuat Zhea menoleh sedikit kebelakang. Ia melihat
u lu gua sobek" b
nya seakan akan digesek oleh pantat Zhea. Beberapa kali tubuh Zhea hampir terjatuh karena ia tidak berpegangan sama sekali. Tiap kali tubuhnya terdorong kebelakang, pantatnya semakin te
fleks, Zhe
sam