img Dendam Seorang Adik  /  Bab 2 Aroma parfum mahal | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Aroma parfum mahal

Jumlah Kata:2681    |    Dirilis Pada: 15/06/2025

um mahal bercampur dengan wangi bunga segar, menciptakan atmosfir kemewahan yang menyesakkan. Amara, dengan gaun malam berwarna zamrud yang memeluk t

tamu, menanyakan siapa wanita misterius yang kini mendampingi kepala keluarga Pramudya itu. Amara mendengar desas-desus itu, namun ia membiarkan senyum tipis

pesonanya. Ia bisa membicarakan pasar saham dengan seorang bankir, membahas koleksi anggur langka dengan seorang kolektor, dan bahkan menyisipkan leluc

megang gelas champagne, sedang berbicara dengan seorang wanita muda berambut pirang yang tampak menempel padanya. Reno tampak lebih tua dari terakhir kali Amara melihatnya,

a. Danisa yang dulu begitu mencintai pria itu, yang begitu hancur saat mengetahui pengkhianatannya. Amara mer

in terlalu sibuk dengan wanita barunya. Amara menghela napas lega. Belum saatnya. Ren

t, membuyarkan lamunannya. "Amara, ada

itu memiliki rambut hitam yang di-blow sempurna, wajahnya terlapisi riasan tebal, dan matanya mema

atanya. "Jadi ini Nona Amara yang sering ayah ce

Amara, ini putriku, Vina," Bra

batannya tetap mantap. "Senang

. Matanya menyusuri penampilan Amara dari atas ke bawah, se

i?" Vina bertanya, nadanya meremehkan. "Padahal

a. Masih banyak yang harus dipelajari." Ia menatap lurus ke mata Vina,

yang santai namun tegas. Ia mungkin berha

aga wibawanya. "Saya tumbuh besar di tenga

us, Vina," Bram menyela, nadanya sedik

am. Amara mengamati ekspresi Vina. Rasa cemburu. Ini adalah salah satu kelemahan Vina yang bisa ia manfaat

ngan kolega bisnis Bram, mendengarkan obrolan mereka tentang proyek-proyek besar, dan secara diam-diam mengumpulkan informasi. Ia a

li ini ia sendirian, berdiri di balkon, menatap pe

erbisik. "Saya ingin men

um. "Baiklah, sayang. Ak

an mantap. Ia sengaja memperlambat langkahnya, me

ta mereka bertemu. Sebuah kilasan pengakuan,

ya dipenuhi keraguan

ian rupa sehingga terlihat ramah namun meny

ala hingga kaki. Ada kekaguman yang jelas di matanya. "

k hal, Reno," jawab A

enganmu di sini," kata Reno, masih

lan berteman baik dengan Bram." Ia sengaja menyebut nama Bra

ng sekali bersikap seramah ini pada ora

nya, bibirnya melengkung sinis. "Atau mungkin kau

k suka disindir, terutama oleh Amara,

mengalihkan pembicaraan. "Aku dengar... tent

rum es yang menusuk hati Amara. Ia merasakan d

gin. "Dia tidak perlu lagi menderita k

dikit memerah. Ia tahu Am

" Reno berkata pelan. "Aku sangat meny

kit pun pada penyesalan Reno. Penyesalan pria itu hanyalah

kata Amara, suaranya tenang, namun penuh kek

n Amara. Ia menggaruk tengkuknya. "Aku... aku har

npa tersenyum. Ia menyaksikan Reno mela

di benak Reno. Duri kecurigaan dan ketida

ng menelepon Amara untuk meminta pendapat tentang bisnis, mengajaknya makan siang untuk membicarakan pameran seni, bahkan memintanya menemani

akses penuh. Ia tahu, pria seperti Bram akan lebih tergila-gila pada apa yang tidak bi

ar tentang perjanjian bisnis mereka, investasi-investasi rahasia, bahkan perselisihan internal yang mereka sembun

usahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan manajemen aset. Mereka memiliki banyak

tergeletak di meja Bram. Dokumen itu berisi rincian tender proyek besar pembangunan pusat perbelanjaan dan apartem

komentar, berpura-pura penasaran. "Sepertinya

ra. Ini adalah proyek terbesar yang pernah

sebesar ini pasti memiliki banyak risiko. K

erapa pesaing kuat. Tapi kami punya tim y

gelisahan di matanya. Amara tahu, di balik ke

berkata tulus. "Saya yaki

ah titik lemah yang ia cari. Jika proyek itu gagal, kerugian yang diderita Pram

usahaan yang juga mengikuti tender, siapa kontraktor yang kemungkinan akan mereka gunaka

i bagian pemasaran Pramudya Group. Namun, Vina juga dikenal boros dan sangat suka pame

saan Vina, tempat-tempat yang sering ia kunjungi, dan lingkaran pertemanannya. Amara menemukan bahwa Vina ser

n yang lebih berani dari biasanya, namun tetap elegan. Ia duduk di bar, memesan minuman

dak secara langsung mendekati Vina. Ia memb

gkat. Ia jelas terkejut melihat Amara di tempat s

ilet. Saat melewati meja Vina, ia "tak sengaja" menabrak salah sat

n saya!" Amara berser

oleh. Vina mendengus. "Lain

ra tersenyum minta maaf. "Sa

di sini?" Vina bertany

kat bahu ringan. "Terkadang, hidup per

n curiga. Ia tidak bisa menebak ap

di sini," Vina berkomentar, n

yumnya tetap misterius. "Terkadang, kita harus me

ina dengan segudang pertanyaan di benaknya. Ia ingin Vina

, Reno adalah titik lemah Danisa, dan kini, Reno adalah titik lemah Amara untuk melan

leri seni tertentu, tempat ia pertama kali bertemu Bram. Ia sengaja datang ke sana

emudian melanjutkan aktivitasnya. Ia tak menunjukkan minat berlebihan, justru itul

r, Amara sedang menikmati kopi sendirian, memb

berkata, tersenyum menawa

lu ke kursi kosong d

i Amara. "Kau sering sekali mengh

harus dilakukan," jawab Ama

" Reno bertanya, nadanya lebih seriu

adalah pria yang baik. Aku

u tidak pernah menjalin persahabatan

gkat alis. "

skan. "Dia tidak sembarangan dekat dengan wani

ah kau mencoba mengatakan bahwa

tanda menyerah. "Aku hanya pena

a seperti tidak ada salahnya bagimu untuk penasa

hasil membalikkan keadaan, me

gaimana kabarmu," Reno berkata

Amara singkat. "Aku punya ke

lain, tetapi Amara hanya menjawab seperlunya. Ia sengaja membuat Reno

a itu. Bram Pramudya memang kuat, namun ia juga memiliki banyak musuh bisnis. Reno adalah playboy yang

liki beberapa masalah tersembunyi. Kontraktor yang mereka pilih memiliki rekam jejak yang kurang baik, dan ada isu korupsi y

yang selalu ditutupi oleh Bram. Dan Vina, ternyata memiliki kebiasaan

uk menghancurkan mereka satu per satu. Ia tak akan terburu-buru. Ia akan meraju

ah lukisan di galeri seni, Bram Pramudya dat

Amara bertanya, p

. ada sedikit masalah. Ada beberapa izin yang ter

berpikir keras. "Itu pasti membua

hu harus berbuat apa. Jika ini terus t

atan untuk menancapkan dirinya lebih dalam lagi,

anya tenang namun penuh keyakinan. "Seseorang yang bisa melihat masal

ya. "Kau puny

enuh makna. "Saya mungkin

kejut. "Kau? Ta

menyela. "Tapi saya memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah, dan m

nimbang-nimbang. Ada keraguan di m

ara melanjutkan, nadanya membujuk. "Mungkin saya bisa memb

. Mari kita coba. Besok datanglah ke kanto

masalah Pramudya Group. Ia akan menjadi bagian dari tim yang mengelola p

berkurang. Aroma parfum mahal dan kemewahan acara amal tadi malam kini digantikan oleh aroma tanah basah dan h

yang ia simpan di nakas, membela

ra. "Permainan ini baru saja dimulai, dan aku akan memastikan m

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY