img Dendam Seorang Adik  /  Bab 4 Peran Amara | 80.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4 Peran Amara

Jumlah Kata:2134    |    Dirilis Pada: 15/06/2025

Grand City Walk. Ia memiliki akses ke hampir semua informasi, menghadiri setiap rapat penting, dan bahkan memberikan arahan kepada manajer-manajer senior yang le

engurai benang kusut dalam proyek Grand City Walk. Ia mendesak Bram untuk menuntut gant

n," Bram mengingatkan, saat mereka ber

mbalas, nadanya dingin. "Permusuhan itu sudah ada saat

guman di matanya. "Kau be

dak akan membawa Anda ke puncak, Bram

sa, meskipun prosesnya diwarnai dengan perselisihan sengit dan ancaman hukum. Amara bahk

ang memiliki reputasi bersih, kinerja terbukti, dan yang paling penting, tidak mudah disuap atau dimanipulasi. Ia mengadakan

memiliki rekam jejak yang solid dan terkenal dengan integritasnya. Keputusan ini mengejutkan

memprotes di depan Bram, tanpa mempedulikan Amara yang juga ada di ruangan it

la. "PT. Cakra Indah memiliki kinerja yang baik, dan mer

tetap kecil!" Vina bersikeras.

na Vina. Tapi terkadang, keputusan yang berani membawa hasil yang luar

ah. Amara tahu Vina semakin membencinya, dan itu bagus. Sema

si setiap detail, dari pengadaan bahan hingga jadwal konstruksi. Ia tak memberi ruang sedikit pun untuk kesalahan atau pen

ada anak-anaknya sendiri. Ia mulai berkonsultasi pada Amara tentang keputusan-keputusan bisnis penting lai

ecewaannya pada Reno yang semakin terpuruk tanpa uang, dan Vina yang semakin boros dan keras kepala. Amara mendengarkan dengan sa

s suatu sore, saat mereka sedang minum kopi di kantornya. "Dia semakin tidak ter

enuhnya atas hidupnya," Amara menyarankan, suaranya lembut. "Dia sud

ikir keras. "Tap

enatap Bram lekat-lekat. "Jika Anda terus-menerus melindunginya

itu kejam, tetapi ini adalah bagian dari rencananya. Ia ingin meliha

r dari apartemen sewaannya, mobilnya ditarik, dan teman-temannya menjauh. Ia mencoba mencari pekerjaan baru, tetapi d

encoba menemui Bram, memohon belas kasihan. Na

no terlihat menyedihkan, pakaiannya lusuh, rambutnya acak-acakan

putus asa. "Ayah tidak mau menemu

ingin. "Kau harus membiarkannya, Re

on. "Kau dekat dengan ayah. Bicaralah

r. "Kau butuh uang, Reno

. "Aku tahu aku salah pada Danisa. Aku tahu

engingatkan, suaranya rendah dan penuh bahaya. "Dan tid

ca-kaca. "Apa maumu, Amara? K

merasakan apa yang dirasakan Danisa. Aku ingin kau merasakan kehilangan, kehancuran,

t pasi. Ia tak menyangka Am

" Reno berbisik,

aku akan memastikan kau tidak akan pern

hat hantu. Amara menatap punggungnya yang menghilang, hatinya

ahan dan status sosial. Ia juga tahu Vina memiliki kebiasaan buruk dalam mengelola ke

Ia tak perlu langsung menuduh Vina. Cukup dengan menceritakan "kisah menarik" tentang seorang wan

strategis menyarankan Bram untuk menga

rtemen pemasaran," Amara berkata santai suatu hari, saat meninjau lapo

a memang mengelola sebagian

rasa perlu ada audit rutin untuk setiap departemen, demi efi

udit itu akan mengungkap kebiasaan boros Vina dan mungkin beberapa penyalahgunaan dana perusahaan untuk kepe

menyembunyikan beberapa bukti, bahkan mencoba menyuap beberapa auditor. Namun, Amara sudah memperhitungkan ini. I

pengeluaran yang berlebihan untuk acara-acara tidak penting dan pembelian barang-barang yang tidak terkait

poran audit ke meja. "Bagaimana bisa kau

g, kau tidak memiliki wewenang penuh atas anggaran pemasaran. Setiap pe

Ia tahu ini adalah ulah Amara. Wanita itu telah

ajam saat mereka berpapasan di lorong. "Kau s

ebih efisien," Amara tersenyum tenang. "Da

sumpah, matanya menyala. "Aku t

embalas, suaranya dingi

satu-satunya orang yang Bram percayai sepenuhnya. Bram mulai membicarakan tentang kemungkinan m

e jajaran dewan direksi, ia akan memiliki kekuatan penuh untuk men

n. Meskipun ia telah berhasil menjatuhkan Reno dan Vina satu per satu, dan menguasai Bram, rasa kehilangan

n yang memuakkan. Rasa bersalah karena tidak bisa melindungi kakaknya terus mengha

lembur di kantor, Bram Pra

am bertanya, suaranya prihati

semuanya berjalan lancar, B

rima kasih padamu, Amara. Kau telah menyelamatkan

ukan yang terbaik

ahu, Amara. Kau sudah menjadi seperti... kelu

ga" itu terasa ironis, bahkan menjijikkan. Kel

" Amara berkata, ber

ntukmu, Amara. Aku ingin kau menjadi Wakil Presiden Direktur Pramudy

ya. Posisi Wakil Presiden Direktur. Kekuasaan yang

," Amara berkata, berpura-pura terkejut.

a," Bram tersenyum. "Kau

ng tak terlihat oleh Bram. Ia telah masuk ke dalam sarang serigala. Dan

yebar seperti api. Reaksi yang muncul beragam. Beberapa karyawan tampak terkejut, namun banyak juga y

rah. Ia masuk ke ruang kerja a

mengalir di pipinya. "Kau mengangkat wanita asing itu menjadi Wak

ah. "Vina, Amara sudah membuktikan dirinya. Dia j

nangis. "Dia pasti punya motif tersem

. "Aku sudah muak dengan dram

udut ruangan, tersenyum tipis. "Aku akan membuka topen

ahu. "Silakan saja, Nona

ap Bram. "Saya harap saya tidak menyebabkan

bersalah. Aku hanya... aku hanya lelah denga

asing dari anak-anaknya. Dan Amara, si pembala

akan yang mengikat Pramudya Group pada dirinya, dan

r langkah-langkah selanjutnya. Ia akan mulai dari laporan keuangan, mencari celah, dan merenca

kasikan untuk Danisa. Untuk membalaskan dendamnya. Untuk me

simpan di dompetnya. Wajah Danisa

," bisiknya. "Ak

makin kotor. Tapi ia tidak akan mundur. Ia adalah Amara, sang pecatur,

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY