img Kau Tak Menyadari Disaat Aku Pergi  /  Bab 2 Mobil itu melaju di jalanan Jakarta | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Mobil itu melaju di jalanan Jakarta

Jumlah Kata:2411    |    Dirilis Pada: 16/06/2025

nya, lalu menghilang di balik deretan pepohonan. Tidak ada air mata. Tidak ada keraguan. Hanya kekosongan yang membekukan, sebuah lubang

n dari kenangan dan pengkhianatan. Pikirannya kosong dari rencana, tapi jiwanya terasa penuh dengan t

aman kota yang belum terlalu ramai. Ia duduk di bangku taman, memandangi beberapa orang yang berolahraga pagi, anjing-

i refleks yang segera ia tekan. Ia mengabaikan panggilan itu. Lalu panggilan kedua, ket

kamu d

pergi? Apa y

g jawab aku.

idak ada. Aku melihat

rgi. Jangan mencariku." Ia ingin Adrian merasakan kebingungan yang sama, ketidakpast

tuskan ke mana ia akan pergi. Keluarganya? Ibunya akan mencemaskannya, menanyainya, dan mungkin akan memak

tudio bunga impiannya. Mereka pernah mengunjunginya setahun yang lalu, Adrian sempat menyarankan untuk membelinya sebagai investasi. Bianca meng

"Ini dia," bisiknya pada dir

rnya. Ia mengulurkan tangan, mencari tubuh hangat Bianca, tapi yang ia temukan hanyalah sepr

suaranya sedikit menga

biasanya bangun lebih dulu, menyiapkan kopi, atau sibu

nya. Tidak ada aroma roti panggang. Segalanya terasa terlalu rapi

tan kecil. Dan di bawahnya, ponselnya, dengan panggilan tak t

Bianca, rapi, elegan, tapi isinya menusuk

Matanya melebar. Apa?

berapa laci terbuka. Sebuah koper kecil yang biasa Bianc

a berlari ke studio bunga Bianca. Ruangan itu juga terasa aneh, tidak ada

mar. Ia berlari kembali ke kamar tidur, meraih ponselnya. Ada beberapa panggilan ta

suk ke kotak suara. Ia menelepon lagi, dan lagi. Sama. Ia mengirim pesan

kamu d

pergi? Apa y

g jawab aku.

idak ada. Aku melihat

tapi Adrian tidak tahu bahwa pesan-pesanny

. Ada apa ini? Ia tidak ingat ada pertengkaran. Mereka baik-baik saja tadi malam. Mereka pergi makan malam di Restoran Serenity, mereka ter

ngat bahagia. Adrian ingat senyumnya, tawanya, cara ia menatapnya

aran kecil? Perubahan suasana hati? Tidak ada. Bianca adal

alu sibuk dengan dirinya

uarganya? Keluarga Bianca? Apa yang akan ia katakan? "Istri saya pergi dan m

lama ini, ia selalu menganggap hubungannya dengan Bianca adalah sesuatu yang kuat, tak terg

ang salah, sesuatu yang

Jaya" tadi malam. Ia ingat Bianca menanyakan siapa yang mene

ang ia gunakan untuk... yah, untuk men

ian. Mungkinkah Bianca mengetahui sesuatu?

umnya yang memikat. Maya, seorang desainer interior yang bekerja sama dalam proyek Klien Jaya. Ia memang sering bertemu Maya di l

bahak tentang sesuatu yang konyol, dan Adrian tanpa sadar meraih tangan Maya, sebuah sentuhan spontan yang tidak berar

ungkinkah seseorang salah paham dan mengirimkannya pada Bianca? Tidak, itu terlalu

adarannya. Ia memang sedikit terlalu nyaman dengan Maya. Ia memang sering mengobrol dengan Maya lebih dari yang seharusnya denga

oboh. Ia telah membiarkan garis tipis antara

ahu semua ini? Apakah

alu ke catatan Bianca lagi.

i. Dan kepergiannya yang hening, tanpa penjelasan, jauh lebih menyakitkan daripada segala omelan atau kemarahan

a-bunga segar yang biasa ada di vas kini layu, karena Bianca tidak ada di sana untuk menggantinya. Cangkir kopi yang dulu selalu

k ke kotak suara. Ia mengirim pesan, memohon, mengancam, menje

, terus-menerus kembali pada Bianca. Ia menyalahkan dirinya sen

Adrian yang biasanya energik dan fokus, k

tanya Maya suatu pagi, di kanto

es pekerjaan." Ia tidak ingin berbagi masalah pribadinya

kkan kecurigaan. "Kalau butuh teman bicara,

gangguk, merasa

ejutnya dengan Adrian. "Bianca tidak pernah cerita apa-apa," kata Sarah, sahabat Bianca, dengan na

h kebahagiaan itu hanya ilusi? Apakah Bianca selam

ski, mencoba mematikan pikiran-pikirannya, mencoba melupakan kekosongan yang ia rasakan. Tapi alkohol h

an yang jauh lebih buruk daripada ledakan kemarahan. Ia tidak bisa memohon maaf. Ia tidak bisa menjelas

a mulai curiga? Apakah itu karena ia sering pulang larut? Apakah itu kare

kamar tidur. Bianca ada di sana. Apakah Bianca melihat riwayat pangg

u-satunya penjelasan yang masuk akal. Bianca tidak berteriak padanya.

. Ia pikir Bianca bahagia. Ia pikir Bianca merayakan proyek besar bersamanya. Tapi sekarang ia tahu. Bianca

rkendali. Ia telah menganggap remeh Bianca, menganggapnya sebagai istri yang manja dan genit yang selalu

n itu digunakan untuk

Bianca telah menerimanya. Seseorang telah membocorkan rahasianya. S

melihatnya. Dan Bianca memilih untuk membalas deng

tidak bisa fokus pada pekerjaan. Proyek Klien Jaya yang ia banggakan kini teras

. Ia menghubungi teman-teman dan kerabat jauh Bianca, berharap ada yang ta

takan bahwa Bianca pergi. Ibunya khawatir, sangat khawatir, tapi Adrian tidak bisa memberinya j

jawab Adrian, mendoro

narnya terjadi, Nak? Bianca tidak mun

"Aku tidak tahu, Ma. Aku tidak tahu." K

a hilang ke polisi, tapi ia tahu itu akan menjadi bencana. Bianca meninggalk

disengaja itu ada

membayangkan hidup tanpanya. Setiap sudut rumah, setiap kenangan, setiap

, dengan aroma bunga, dengan kehadirannya yang ceria. Sekar

Ia telah mengkhianati kepercayaan Bianca. Ia telah meremehkan ikatan mereka. Ia telah

merayakan keberhasilannya. Tapi Bianca sedang merencanakan kepergiannya, dal

. Ia menyentuh meja kerja Bianca, tempat ia biasa merangkai bunga, menciptakan keinda

han mereka. Bianca tersenyum, gaun putihnya berkibar, matanya memancarkan

Air mata mulai mengalir di pipinya, air mata penyesalan yang dalam

asti: ia telah kehilangan cinta perlahan-lahan, dan itu jauh, jauh lebih menyakitkan daripada kehilangan se

aya, "Kalau butuh teman

, tapi bukan Maya yang ia tu

. "Aku perlu mencari istriku. Dan aku perlu mencar

ari tindakannya. Tapi ia tidak akan menyerah. Ia akan mencari Bianca, bahka

alan yang akan selalu bersamanya, sebuah bayangan yang tidak akan pernah hilang. Ia harus menemukan B

Sebuah janji yang telah ia ingkari. Ia har

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY