img Aku Istrimu, Bukan Pengganti Pengasuh Anakmu  /  Bab 2 Pagi menyapa Salma | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Pagi menyapa Salma

Jumlah Kata:2341    |    Dirilis Pada: 19/06/2025

malaman menangis. Ia bangkit dari lantai, tubuhnya terasa kaku dan sendi-sendinya nyeri. Gorden kamar masih tertutup rapat, menghalangi cahaya m

mata sembab dengan lingkaran hitam pekat. Ini bukan Salma yang dikenalnya. Salma yang dulu selalu ceria, penuh seman

a. Ia mencengkeram kepalanya, berharap bisa menghapus semua yang terjadi semalam, seolah itu hanya mimpi buruk. Tapi kenyataan begitu ke

temu siapa pun, terutama Rifky dan ibu mertuanya. Ia hanya ingin bersembunyi. Namun, perutnya bergejolak.

ebih ragu-ragu. "Salma? Kamu sudah bangun?" Suara Rifky. Sa

intu. Rifky berdiri di depannya, membawa nampan berisi bubur ayam dan segelas teh h

dur?" tanya Salma din

di meja samping tempat tidur. "Aku tid

imana caranya agar aku setuju denga

pan terluka. "Salma, jangan bicara se

itu, Mas? Cinta yang rela berbagi? Cinta yang rela meny

aku. Aku tahu ini salah. Aku tahu ini menyakitimu. Tapi ini adalah satu-satunya jalan. Ibu..." Ia berhenti

ma menarik tangannya. "Apa aku ini tidak berarti apa-ap

ifky meninggikan suaranya, frustrasi. "Tapi masalah anak ini... ini sudah ber

emang tahu, Rifky juga menginginkan anak. Keinginannya itu

rusaha. Kenapa tidak kita coba lagi setahun dua tahun ini? Kalau memang belum rezeki, kita bisa pikirkan solusi

eliau tidak mau adopsi. Beliau ingin darah daging sendiri. Da

nahan kekecewaan setiap kali tes kehamilan menunjukkan hasil negatif, namun pada akhirnya, semua itu tak cukup unt

aca lagi. "Aku tidak cukup sebagai istrimu? Aku tidak cukup sebaga

encoba memeluknya. "Tapi ini... ini adalah hal yang berbeda. Ini tentang melanjutkan nama kel

'kita' lagi, Mas? Ini tentang 'kamu' dan 'keluargamu'? D

limuti kamar. Hening yang terasa

rnah berpikir, bagaimana perasaanku jika aku harus berbagi suamiku? Bagaimana aku harus meli

dak akan mencintai wanita lain, Salma. Aku hanya akan menjal

enikah dengan yang lain? Jangan munafik, Mas! Poligami itu bukan hanya tentang 'kewajiban', it

andasi niat baik untuk memiliki keturunan. Ini buka

ini suatu malam, dan di kamar yang lain di malam berikutnya? Apa itu yang kamu sebut 'tidak mencintai wanita lain'?" Salma merasa amarahnya melonjak. Ia tidak bisa lagi menahan diri. "Bagai

menjawab. Ia tahu, Salma menyentuh titik paling sensitif dari masalah ini. Ia tahu, ap

ma. Aku janji." Hanya itu

a kamu bisa adil dalam membagi perhatian?" Salma menggelengkan kepalanya. "Aku tidak pernah meminta lebih darim

engan penampilannya. Ia hanya ingin Rifky memahami rasa sakitny

asa depan. Aku ingin punya anak. Aku ingin rumah tangga kita leng

ku!" Salma menyingkirkan tangan Rifky. "Aku tidak bisa. Aku tidak sanggup. Prinsipku tidak akan pernah bisa menerima untuk dimad

kahan mereka, ia berjanji akan selalu setia, akan selalu mencintai Salm

. Kamu berjanji akan menghadapi semuanya bersamaku," kata Salma, suaranya tercekat. "Dan seka

. Tapi tolong... ini bukan kemauanku sepenuhnya. Ini tekana

n istrimu sendiri?" Salma tidak percaya dengan apa yang didengarnya. "Mana Rifky yang dul

tannya, kini terlihat begitu tak berdaya di hadapan ibunya dan tuntutan keluarga. Rasa kecewa Salma memun

coba dulu? Kamu tidak perlu bertemu Aisyah dulu kalau kamu tidak mau. Kita bisa... kita b

itas seorang istri yang kesepian di rumah, sementara suaminya sedang

saat hari raya? Saat acara keluarga? Apakah aku harus berpura-pura baik-baik saja di depan orang banyak,

bisa menatap Salma dengan tatapan memohon, tatapan yan

ma, suaranya nyaris tak terdengar. Ia merasa sangat lelah. L

mbil nampan bubur yang tak tersentuh. "Aku tidak ing

tidak akan pernah melepaskanmu" terdengar seperti ancaman daripada sebuah j

a benar-benar perlu, dan menghindari bertemu Rifky atau Hajah Fatma. Makanan yang Rifky antarkan selalu ia bia

ak ingin mendengar alasan apa pun lagi. Tak ingin mendengar janji kosong apa pun lag

anyakan apakah Salma ingin makan. Sikapnya dingin, seolah-olah Salma adalah anak b

enceritakan semua ini. Aisha pasti akan terkejut, marah, dan mungkin menyuruhnya untuk segera bercerai. Salma tahu itu

orang mahasiswa teknik yang cerdas dan humoris. Salma, yang saat itu masih lugu, langsung jatuh hati pada Rifky yang selalu perhatian dan melindunginya. Mereka paca

asa begitu pahit. Ha

alam kesedihan dan kemarahan ini. Ini akan menghancurkannya. Ia harus memilih:

n wanita lain. Ia harus memaksakan dirinya untuk ikhlas, untuk menerima kenyataan pahit bahwa ia tidak cukup

gan rumah ini, kehilangan statusnya sebagai istri, dan menghadapi pandangan miring dari masyarakat. Ia akan memulai

ti ada tangan tak terlihat yang meremas jantung

Salma membuka halaman pertama. Foto mereka berdua, tersenyum bahagia di pelaminan. Rifky terlihat gagah dengan setelan jas hitamnya, dan Salma terli

amu tidak akan pernah menyakitiku, Mas," bisiknya, air

ng lepas, pelukan hangat di tepi pantai. Kenangan indah itu kini terasa

y, marah pada Hajah Fatma, marah pada takdir, dan marah pada dirinya sendiri. Mara

emberinya sedikit kekuatan, sedikit kontrol atas hidupnya yang kini terasa berantakan. Ia akan b

uang untuk harga dirinya, untuk perasaannya. Ia akan menuntut sesuatu yang bisa member

Tapi setidaknya, ia harus mencoba. Ia tidak ingin menjadi korban yang pasrah. Ia ingin me

ak air mata. Ia menarik napas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan setiap sisa kekuatan yang ia miliki. Ia t

mereka sedang membicarakan persiapan pernikahan yang akan datang. Salma mengepalkan tangannya. Ia akan menghadapi mereka. Ia akan mengataka

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY