ara percakapan di ruang keluarga mereda begitu ia muncul. Hajah Fatma dan Rifky menoleh. Raut wajah Hajah Fatma tetap datar, namun sorot mata
saja?" Rifky bangkit
urus menatap Hajah Fatma. "Bisa kita bicara
ngguk kaku. "Sila
napas dalam, mencoba menenangkan gemuruh di dadanya. "Saya sudah memikirkannya," ujarnya, memulai. Ia meli
at itu keluar dari mulutnya dengan rasa pahit yang tak terta
terima kasih. Aku tahu ini berat bagimu. Terima kasih banyak, sayan
membuat hati Salma mencelos. "Alhamdulillah, Nak. Ibu tahu
nya mengeras, memotong kele
kan keningnya. "Syarat apa, Salma?" tanyan
. Jika tidak, saya akan meminta cerai," ucap Salma tegas, menatap lurus k
jangan mempersulit keadaan. Kam
saya," balas Salma, tatapannya tak gentar. "Saya tidak akan menyetujui pernikahan ini jik
r Hajah Fatma tetap tenang. Ia menatap Sal
gan istri kedua Mas Rifky, Siti Aisyah, di rumah ini. Tidak akan ada kunjungan, tidak akan ada pertemuan. Jika Mas Rifky ing
ungkin ingin membantah, namun Rifky lebih dulu berkata, "Baiklah, Sal
ya tajam. "Maksud saya, tidak ada jejaknya di sini. Tidak ada barangnya, t
u ada acara keluarga...
mana istri kedua Mas Rifky juga hadir. Jika ada acara yang mengharuskan dia hadir, maka saya tidak akan datang. Begitu juga sebaliknya.
udmu? Itu tidak mungkin! Bagaimana
ihan yang dalam. "Saya tidak ingin publik melihat saya sebagai wanita yang lemah dan pasrah. Dan saya juga
alma, ini akan sulit. Terut
atau istri kedua Mas Rifky yang hadir," tegas Salma. "Saya tidak akan ber
t berpikir keras, wajahnya menunjukkan ketidaksenan
rnya, suaranya berat. "Aku
. Jika salah satu dilanggar, maka saya akan meminta cerai saat itu ju
rdeham. "Baikl
tian Mas Rifky kepada saya harus tetap sama, tidak boleh berkurang sedikit pun. Bahkan, saya berharap Mas Rifky bisa lebih memperhatikan saya. Saya ingin Mas Rifky
manya tidak adil bagi istri kedua, S
saya sebagai satu-satunya istri? Saya tidak meminta lebih dari yang saya miliki sekarang, Bu. Saya hanya meminta agar Mas Rifky tidak mengurangi hak yang sudah ada. Jangan samakan saya dengan istri ked
udah untuk dipenuhi, mengingat tuntutan dari pihak Siti Aisyah dan ibunya kelak. "Salma, a
berarti Mas Rifky tidak benar-benar menginginkan saya tetap di sini," Salma menjawab tanpa r
napas kasar. "Baikl
ingin mendengar tentang bagaimana dia, apa yang dia lakukan, atau apa pun yang berhubungan dengannya. Begitu juga se
terus-menerus terlukai dengan perbandingan atau cerita te
memiliki anak dari istri kedua, saya tidak akan dimintai untuk mengurus atau merawat anak tersebut. Saya tidak akan ikut campur dalam urusan mereka.
memerah. "Salma! Itu tidak masuk akal! Cucuku j
saya tidak akan berpura-pura mencintai anak dari rahim wanita lain yang merebut suami saya. Itu terlalu kejam
mintaan ini, ia tahu, adalah yang paling berat. Pe
ifky akan berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhinya, maka saya akan tetap di sini. Saya akan berjuang untuk pernikahan ini. Tapi jika ada satu saja yang dila
bantah. Ia tahu, Salma tidak punya apa-apa lagi untuk dipertaruhkan selain harga dirinya. Rifky, di sisi lain,
matum saya. Kesepakatan kita. Jika Anda menyetujuinya, kita ak
. Di balik pintu, ia bersandar, napasnya tersengal. Jantungnya berdegup kencang. Ia telah mengatakan semua yang
lama Rifky dan Hajah Fatma akan berdiskusi. Ia membayangkan perdebatan sengit di luar sana. Hajah Fatma pasti akan memban
onjak. Sebuah gelas pecah, suara langkah kaki yang tergesa,
an mati karena ketegangan, ada ketukan pelan di pintu.
lik pintu, lebih rendah dan lebih seri
diri di sana, wajahnya terlihat letih, namun ada ketegasan yang tak biasa di matany
anya Salma, la
"Kami... kami menyetujui
ngarnya secara langsung terasa begitu sureal. Ia melihat sekilas ke arah Hajah Fa
kami tahu ini akan sulit. Tapi aku... aku tidak
. Kelegaan karena ia tidak harus menghadapi perceraian yang ia taku
li ini, Salma membiarkannya. Genggaman Rifky terasa dingin, namun ada ketulusan di dalamnya. "Aku bersumpah, Salma. A
g melanggar?" tan
fky, suaranya sedikit serak. "Aku akan meneriman
a tahu, ini bukan keputusan yang mudah bagi Rifky. Ini juga bukan keinginan Rifky sepenuhnya. Tapi ia juga tahu, Rifky tela
ng janji itu, Mas. Aku akan bertahan. Tapi aku akan mengawasi setiap
, semua sudah jelas. Sekarang, kita
ah rasa hampa, dan rasa lelah yang luar biasa. Ia telah berjuang, ia telah mendapatkan apa yang ia ingink
tak kasat mata di antara mereka. Jarak yang tercipta dari keputusan yang baru saja mereka ambil. Jarak yang tercip
g penuh emosi, air mata, dan godaan untuk menyerah. Ia harus kuat, lebih kuat dari sebelumnya.
kini terbelah dua. Ia bermimpi tentang tawa yang dulu renyah, kini bercampur dengan suara tangis
ia telah menetapkan batas. Sekarang, tinggal bagaimana ia akan menjalani ini. Tinggal bagaimana ia akan menghadap
abak baru. Babak yang akan menguji batas kesabaran, kekuatan, dan ketahanan jiwanya. Ia akan melaluinya. Ia harus. Demi dirinya sendiri, demi harg