img Pengantin Boneka Demi Utang Keluarga  /  Bab 3 Keesokan harinya | 60.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3 Keesokan harinya

Jumlah Kata:2386    |    Dirilis Pada: 19/06/2025

interaksi mereka mulai mencair, digantikan oleh sebuah kolaborasi yang aneh namun efektif. Mereka menghabiskan berjam-j

nya. Ia mampu melihat celah, mengidentifikasi risiko, dan menawarkan solusi yang tak pernah terpikirkan oleh Anya sebelumnya. Begitu p

e, menunjuk grafik di layar laptop Anya. "Penurunan pasar u

kan ke arah sana. Pergeseran ke produk yang lebih sustainable dan berteknologi tinggi se

si karyawan? Kita tidak bisa begitu saja merumahkan r

ama dengan politeknik atau lembaga kejuruan. Kita bisa melatih mereka untuk lini produksi baru yang be

ndangi Anya dengan ekspresi kagum. "Ka

Reza. Dan mereka adalah orang-orang yang sudah men

t ini. Pekerjaanku hanya sebatas formalitas, datang ke kantor, menandatangani do

lasan kuat untuk merasakannya," kata Any

lumnya. "Mungkin kau benar. Kau membuatku melihat sisi lain dari bisnis, Anya

bahwa ada hal-hal yang belum ia pahami atau rasakan. Anya merasakan sesuatu yang hangat menjalar di dadanya. Ia mulai melihat Reza

kemajuan" hubungan mereka. Mereka sering memuji Anya di depan publik, menyebutnya "menantu idaman" yang membawa aura baru ke dalam keluarga. Pujian

at tidur Anya, dan mereka selalu bersikap profesional saat ada orang lain di sekitar. Namun, garis batas antara formalita

revisi proposal, Anya menguap. "S

ga. Aku akan siapkan beberap

lik, ia melihat Reza menatapnya. Tatapannya intens, ber

nya, jantungnya be

ak ada. Hanya... kau

ngka Reza akan mengatakan hal seperti itu. Selama ini, interaksi me

rasa canggung. Ia buru-buru be

nggu," pa

i, namun tid

sal, kan?" tanya Reza p

arena harus menjual kebahagiaannya. Ia menyesal karena harus terjebak dalam situasi

erbalik. "Pada akhirnya, kita berdua melakukan apa y

n sorot mata yang sendu. Ada pemahaman yang mend

arnya, jantungnya masih berdebar. Pertanyaan Reza, dan tatapan matanya, telah mengusik ketenan

da dewan direksi Wijaya Corp. Reza dan Anya bekerja keras untuk itu, bahkan berhari-hari mereka samp

i ini, ia muncul di kantor Wijaya Corp, tepat saat

angsung berjalan ke meja mereka, tanpa pe

t melihat Kirana di s

denganmu. Aku merindukanmu." Ia melirik Anya, senyumn

za, tapi berada di tengah-tengah mereka seperti ini terasa sangat tidak nyaman. "Tentu saja

s kembali ke ruanganku. Ada beber

memanggilnya, ada nad

rdua. Ia berjalan cepat menyusuri lorong kantor, dadanya terasa sesak. Ia mer

ana yang sedang makan siang bersama, tertawa, dan terlihat begitu bahagia. Rasa sakit itu, rasa cemburu yang tak seharusnya ada, mu

ruang kerjanya terbuka. Reza m

u saja?" tanya Reza, su

tidak ingin mengganggu kalia

gia? Kau pikir aku ingin Kirana datang k

a penuh rasa sakit. "Kau mencintainya. Dan kau selalu mengata

t. Tapi... kita sudah sepakat untuk berpura-pura, kan? Di depan umum, kita

salah! Kau mencintai wanita lain, aku dipaksa menikahimu, dan orang

yang tak bisa Anya baca. "Aku tahu. Aku minta

lah menjadi boneka yang sempurna. Aku lelah melihatmu bersama wanita lain, sementara aku har

t Anya menunjukkan sisi rentannya. Ia mengulurkan tangannya, ragu-rag

Ia tidak menyangka Reza akan melakukan itu. Selama

Reza, suaranya lembut. "Aku t

hwa ada sesuatu di antara kita, Reza. Aku tidak mau merasakan ini. Aku tid

ahnya berubah menjadi muram. "Jatuh cinta? Kau pikir aku bisa

nya tahu bahwa semua ini... terlalu berat bagiku. Ak

ini akan sesulit ini bagimu. Aku... aku akan mencoba lebih berhati-hati.

tulusan di mata Reza. "

n membuatmu menderita lebih jauh. In

ia rasakan terhadap Reza? Apakah ia benar-benar mulai jatuh cinta padanya? Atau

asih," bi

tidak tahu bagaimana menghadapi wanita yang menangis." Ia men

s, menghapus sisa a

l yang mereka kerjakan. "Kita harus menyelesaikan

, sebuah pengakuan tak terucap tentang perasaan yang mulai tumbuh di antara mereka, meskipun me

strukturisasi Pramudita Global. Anya berbicara dengan lancar dan meyakinkan, menjelaskan setiap detail rencana dengan data dan

k Anya dengan sorot mata yang penuh perhitungan, seolah mencoba membaca apa yang sebe

Kami mengagumi semangat Anda. Namun, ini juga berarti Anda akan mencurahkan sebagian besar waktu dan energi Anda untuk Pramudit

akan membawa dampak positif yang besar bagi citra dan ekosistem bisnis Wijaya Corp secara keseluruhan. Selain itu, saya berjanji akan tetap m

sa, Pak Hendra. Dan saya sendiri akan ikut memantau progress Pramudita

memberi kesempatan pada Anya. Lagipula, ini adalah investas

secara bertahap, sesuai dengan milestone yang telah disepakati. Tapi ingat, kami akan memantau ketat setiap progres

lus. "Terima kasih, Tuan Wijaya, Nyonya H

dan Reza keluar dari ruang

seru Anya, ada kegembir

ita terbayar." Ia menatap Anya. "Kau hebat di san

s di telinga Anya. "Kau juga

erasaan hangat mulai menyelimuti mereka. Ada rasa

enar-benar menyukai Reza? Bagaimana jika ia mulai berharap lebih dari sekadar perjanjian? Itu ada

makan malam, Helen

n ini," kata Helena, senyumnya tipis. "Mama senang m

a kasih, Ma. Kami hanya... beke

ihat ada sesuatu yang lebih dari sekadar pekerjaan

. "Mama, kami hanya foku

melupakan tugas utama kalian sebagai suami istri. Sudah waktunya kali

nnya. Reza terlihat kaget dan tegang. Suasana

ringatkan. "Itu bukan hal yang h

s seorang istri. Dan Anya adalah wanita yang cerdas, M

erah padam. Ia menatap Rez

r itu menjadi urusan kami. Ka

Helena, biarkan mereka. Mereka ma

ecemasan baru di hati Anya. Tugas seorang istri. Kelanjutan keluarga. Cucu. Semua itu a

rus berpura-pura menjadi istri Reza, tapi ia juga harus memikirkan tentang kewajiban perkawinan.

mun ia tahu ia harus menahannya. Ia tidak bisa jatuh terlalu dalam, karena ia tahu hati Reza masih milik Kirana. Dan kewajiban b

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY