na dengan tekad yang tak tergoyahkan seperti seorang
u dengannya. Tapi kamu masih saja melewati batas dan terus menerus memprovokasiku
ucapannya sendiri, mengerutkan kening sambil menutupi bibirnya. "Aku ya
polos yang rapuh, tamp
endapatkan simpati Yosan. "Aku tidak pantas menerima permintaan maafmu," ucapnya dengan nada sarkast
ih memikirkan apa yang terjadi di klub tadi malam," ucap Rina kep
ng manis menggeli
ubuhnya dan sekilas melihat
matanya tanpa kehangatan. "Itu hanya fak
ku adalah pihak ketiga yang menghancurkan pe
lam dengan kata-katanya, "Rina, ambilkan obatku. Jangan bua
gkan dengan Rina, Rose hanyal
dan berjalan keluar dari apotek t
ar sedikit saat memegang kemudi. Butuh dua kali pe
takan pada dirinya send
uran dua milimeter di payudara kirinya. Dia sudah menjadwalkan den
yang juga dokter kandungannya, kenapa seseorang yang ber
ri stres dan kemarahan. Dan dalam kasus tumor Rose, dia yakin ba
ebutnya omong kosong, tetapi jau
aan yang telah dia tanggung selama tiga tahun menikah deng
akan merasa sakit hati saat pria itu jajan di luar ke sana kemari. Dia hanya
dirinya mengemudi tanpa tujuan dalam pikira
elain Villa Nexus, dia tidak punya t
ya menandatangani perjanjian pranikah, yang hanya memberinya hak sementara untuk tinggal di sana. Yosan bersikap dingin
yi dan kosong. Yosan jarang ada di sana, menghabiskan sebagian besa
arena sendirian, Rose menjadikan kerj
indari kekosongan di rumah. Kalau saja hari ini dia tidak perlu minum p
itu dia membuka pintu, bau asap rokok yang meny
ndela panorama di ruang t
ng. Suaranya, meskipun rendah, membawa kehangatan
ih khawatir, aku bisa membawamu pergi ke Kota Kuno lusa untuk menemui seorang a
pisan kain kasa. Tidak diragukan lagi bahwa Y
ulang menguap. Dia diam-diam menaruh tas tangan da
dia mengoleskan pelembab, dia
i Kota Jingga. Aku ingin kamu menjemputnya
kali Yosan mengambil inisiatif untuk me
an ajak dia berkeliling kota. Berapa pun uang yang kamu belanjakan, aku akan menggantinya." Tanpa menu
sekali pakai yang dia gunakan untuk membersihkan wajahnya ke tempat sampah. "Mint
r semuanya. Budi akan mengurus urusan mengemudi dan
r komputer. Dia sama sekali tidak me
embuncah dalam dadanya. "Aku ada janji dengan
lanjutan apa?
n tumor di payudara kiriku saat pemeriksaan tera
untuk pemeriksaan lanjutan tidak akan mengubah
ku untuk mendapatkan janji temu dengan spe
dan ibuku selalu tegang. Jika kamu bisa menghibur temanny
mberi ruang untuk negos
i mata Yosan membuatnya terdiam. Setelah lebih dari sepulu
ia menyentuh pipi dan menyadari p
melirik layar, mengenali nomornya, dan
a Lina muncul di layar. Tanpa menged
ruang kerja. Dia tidak sekali pun
itam di bawah matanya yang menunjukkan pria
anan di wajahnya atau keanggunan seorang pria
puluh menit," ucapnya sambil memeriksa arlo
las, hampir tak terasa ol
ri untuk berkata, "Rina lebih pandai melayani orang daripad
tetap istriku. Jika Rina dikirim untuk melayani teman ibuku dan kaba
manfaatkannya untuk mel
rkawinannya telah bergosip tentang kejadian di Zero Club t
nya, embusan angin dingin bertiup, memb
ijaya, asisten Yosan, bagaimana Yosan akan menghadapi r
g cerdas. Dia hanya tersenyu
a mendesak, Budi tetap tutup
pon, dan setelah percakapan singkat, dia mengerutkan kening. "Perubahan rencana," ucapnya k
menutupinya. Dia tidak ingin kehilangan ketenanganny
etelah memeriksa, dia melihat antrean panjan
nya pilihan lai
memahami gambarnya, tetapi teksnya jelas-tumor di p
ga bulan yang lalu, ukura
mbahan itu sudah past