meletakkan secangkir teh manis yang bar
a kepentingan. Memang ada apa sih Mbak? Mbak b
angkir berisi teh manis. Dalam hitungan
g, Sil." ucapku dengan
gkin ia sibuk dengan perusahaannya di Surabaya Mba
entu saja ia membela kakaknya. Aku yakin kalau S
a mungkin mau berbuat aneh- aneh. Ia sangat
ma aku mengatakan yang sebenarnya sama Silvi
Mas Bram tak p
menatapku, dan meng
ak? Mbak Kinan berteng
ah ke sini. Sebab akhir- akhir ini Mas Bram jarang pulang. Kalau
jam yang melingkar di
ia baru sembuh dari sakit." Aku berdiri, meraih kontak mobil yang ak
r-kabar Mbak?" cerocos Silvi dengan menatapku tajam. "
ngan melangkah ke
h Mbak?" tanya Sil
hubungi aku dulu!" teriakku dengan membuka pintu mobil, dan kuhempaskan tubuhku di
au Silvi tak tau tentang Mas Bram menikah lagi. Dan aku
lku dengan pelan
ku teringat
arus menemui Ib
tuk menghubungi Arman sopirku ag
egera memacu mobilku menuju rumah Bu Marl
dengan kece
ng kuletakkan di dekat hand rem. Aku segera memar
yar ponselku yang tertera nama Mas Bram. Aku raih
mput?" terdengar suara Mas Bram dalam po
Arman. Arman yang aku suruh jem
di wanita keras sekali aturannya! Nanti kalau ada a
ng ujung ujungnya aku yang harus melakukan
ok mulai hari ini kam
wab, Mas Bram sudah me
... Hal
Bram. Berarti Mas Bram
u. Meletakkan k
" ucapku deng
da yang berbentuk lingka
ke rumah mertuaku. Sayang sekal
u Mas, aku harus bisa bukt
nggi membelah jalan raya menerjang rintiknya hujan. Dan sesekali petir
patnya mengadu
u. Rasa kesal kembali menyelimuti pikiranku
ianya sendiri selingkuh, malah menikah dengan sahabatku sendiri." Dalam
, aku sampai ke perkampung
ke jalan menuju a
melihat sebuah mobil sedan hitam yang terparki
engan telit
Bram?" gumamku dengan me
Aku dengan cepat mencari tempat nyaman untuk memarkir mobil
etangga selisih lima rumah dari rumah mertuaku. Beruntung teta
cara diam-diam. Aku ingin tau dulu siapa
u tadi sudah berada di ruma
up ke halaman rumah orang tua Mas Bram yang tak be
ruang tengah yang tengah ber
l pikiranku ingin mengetahui apa yang tengah diperbincangkan
g ada di saku celanaku. Dan kunya
buhku ke dinding dengan s
Bram? Kamu harus bisa menyimpan rahasia ini B
inan menyerahkan semua aset perusahaan, Ibu tadi
detak. Tubuhku gemetar. Mendengar
ngin menguasai hartaku. Aku yakin niat itu sudah direnc
nggal di mana? Besok aku sama adik-
i sendiri aku suruh jual. Malah Neni hendak aku ber
memuncak, rasanya aku ingin keluar dari perse
ingin lebih tau apa yang Mas Bram bi
nan jangan sampai tau. Dan bilang sama Silvi dan
pada Kinan. Yang penting bagaimana caranya ag
lah hendak copot menden
dan keluarganya sudah memp
akk
aat mendengar benda jatuh yangkeras Mas Bram membuat
sam