img Siapa Yang Menghamili Istriku?  /  Bab 5 Sami Mawon | 71.43%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 5 Sami Mawon

Jumlah Kata:1549    |    Dirilis Pada: 25/06/2025

rtanyaan tentang kehamilan yang ia terima makin hari makin terngiang-ngiang dan sangat menyesakkan pikir

beberapa langkah lagi, tiba-tiba terd

ta setengah baya yang terkenal di komplek sebagai biang go

menghentikan langkah dan menoleh ke arah wanita itu. Bi Unah, dengan kerudung

um punya anak ya? Aduh, kasihan banget. Tapi kamu tenang aja, Bibi punya solusi buat kamu!" ucap

mendengar sesuatu yang tidak ingin ia dengar. Namun, ia tetap tersenyum tipis dan menjawab dengan

lanya dengan dramatis, jawa

ampung sebelah ada dukun andalan? Dia itu terkenal banget, banyak yang ke sana buat urusan

ejolak antara kesal dan muak, namun ia harus tetap sabar. Bi Unah mungkin ber

esuatu sudah diatur oleh Allah. Saya dan suami masih percaya denga

kit kecewa, namun ia

gan cara-cara alternatif. Tapi ya udah deh, kalau kamu nggak mau coba, siapa tahu n

angkah cepat, berharap segera sampai di rumah dan terbebas dari percakapan tak nyaman itu. Di dalam

diri, yakin bahwa keputusan yang diambilnya a

rnya di halaman, dan suara Bi Unah yang me

h terdengar seperti klakson bis yang tidak sabar

i Unah berjalan ke arahnya dengan langkah yang kurang lebih seperti gentong yang berguling. Tubuhnya y

ngan nada centil yang tak sesuai dengan penampilannya. Ia menyeringai lebar, sambil mengipas-ngipas wajahnya

, bingung harus bereaksi bagaima

banget ya nunggu momongan?" Bi Unah mulai bicara dengan nada men

ga ke mana arah pembicaraan ini, tapi

gan mata berbinar, seolah-olah baru saja m

gal datang sama istrimu, terus nanti diusap-usap, doa-doa, beres deh. Lihat aja bibi!" Bi Unah tertawa kecil sambil

p? Fadlan membayangkan adegan konyol itu

k perlu deh. Saya dan Zahra baik-baik aja, kok,

a gitu, lama nunggu anak, eh pas ke dukun itu, hamil, tuh! Sampai-sampai perut bibi segini bes

awarkan solusi yang absurd ini dengan gaya genit yang... yah, membuatnya ingin tertaw

eolah-olah mereka sahabat lama. "Oke deh, tapi j

enghela napas panjang, berusaha menenangkan diri. Tapi tak lama, ia tersenyum sendiri, memikirkan gaya B

ama doang. Ini Dukun Andalan, yang ono Gus Bokis

ng genit dan penuh drama sebenarnya membuat Zahra inging ngakak. Tapi ia hanya tertawa dal

u, menyambut dengan senyum

Unah?" godanya ringan, tapi na

ah ngasih solusi aneh. Sama aja kaya Bude Anin. Bikin mak

g, Mas? Bayangin aku... tiap hari harus ngadepin emak-emak sekompleks, keluarga ka

gantikan hawa berat yang menyesakkan. Fadlan menghela napas, tahu arah

a, berusaha terdengar tenang. "Aku

api serius nggak? Dokter jelas-jelas bilang kamu yang harus leb

s, Ra. Tapi ini nggak bisa

erus oleh sikapmu yang sudah mulai abai terha

Kamu pikir aku nggak ngerasa? Aku

gen kamu berdiri di sampingku. Genggam tanganku. Biar orang-orang tahu kita sama-sama berjuang

s yang berat dan detak j

betapa istrinya sudah terlalu lama menanggung semuanya s

pelan, "Kalau kamu juga pengen punya ana

an. Ia menatap istrinya-benar-benar menatap-dan untuk pertama kalinya, ia melihat bukan Za

ah dan sedih. "Aku cuma pengen kamu lebih serius, bukan cuma janji mau ber

ak. Untuk pertama kalinya, ia benar-benar melihat kelelahan dalam mata istr

ang. "Aku... aku terlalu sibuk menyangkal, terlalu sibuk menenangkan dirik

s di depan Fadlan, tapi sejujurnya, permintaan maaf itu adalah sesuatu yan

s. Aku cuma butuh kamu ada, sepenuhnya.

. Kita hadapi ini sama-sama. Bukan cuma omongan orang, tapi juga... rasa sakit ini. Aku nggak aka

ih ringan. Bukan karena masalahnya selesai, tapi karena akhirnya, ada

a saat ini masih belum perlu m

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY