kan
an-tumpukan berkas di depannya apalagi sebenta
to
etukan dari luar
arvin, tanpa menga
pakaian yang ketat, bahkan dua kancing atas kemejanya sen
ena yang merupakan s
itu Marvin melepaskan kacamata yan
nnya, dimana ia juga sengaja memposisikan diri seperti itu untuk menggoda Marvin
ang harus bapak tanda
a ia membubuhkan tandatangannya disana, yang tanpa senga
tan menarik pinggang Elena samp
odaku, huh?" tatap Marv
jemari yang perlahan mengelus rahang Marvin yang teg
, jangan pernah m
an di leher Marvin. "Maafkan saya, Pak... Saya sudah melaku
m lagi sebelah tangan Elena yang sudah aktif mengelus pangkal paha Marvin
h Marvin yang membuat
beranjak untuk mengu
l
tersebut sudah terkunci. Namun sebelum Elena be
dari belakang dengan tangan yang meremas sebelah payudar*nya, serta seb
bang kenikmatan milik Elena, bahkan telapak tangan atasnya juga
nak sekali Pa
uh Elena dan membawanya ke sebuah kamar rahasia yang ada di dalam ruangannya, sengaja ia membangun ruangan it
atas tubuhnya, bahkan kini tangan Marvin sudah aktif membuka setiap kancing keme
lepaskan kain terakhir yang melekat di dirinya tiba-tiba saja Elena menghentikannya, ia mengambil alih untuk membuka celana itu mu
g mengelus pelan kejantanannya, sebelum akhirnya
durkannya. Terbesit dalam pikirannya tentang kejadian semalam, sehingga tanpa sadar ia memba
erusshhh,
tar-putar di ujung pen*snya serta memainkan lubang kecilnya, ada perasaan geli
an bibir mereka saling melumat dengan raku
Elena dan kembali merebahkan tubuhnya dengan Marv
ang sudah mengeras serta sebela
ekali, Pak," lenguh Elena
menggesek-gesekkan pen*snya pad
, ia pun mengarahkan kejantanan unt
iuk-liuk seperti ular, sedangkan Marvin suda
terdengar nyaring di teng
ena agar Marvin mempercepat gerakannya
berkedut sampai akhirnya ia melepaskan pen*snya dan mengeluarkan cairan miliknya di perut Elena, Marvin kem
leh ke arah sampingnya, "Anda benar-benar hebat, Pak! Da
n mengangguk kecil sebagai balasa
munguti pakaiannya untuk ia kenakan, kar
mar mandi, setelah itu kamu
k, P
lembar tisu yang ada di atas mejanya untuk mengelap bekas lipstik yang menempel di bib
tuk mengecek laporan, sampai kemudian ia menoleh ketika Elena
rvin yang membuatnya
ah mengambil dokumen yang sebelu
asisten karena pekerjaan saya yang semakin menum
k! Akan saya sampaikan kala
ya
s ia menyimpan dokumen tersebut ia pun berjalan ke arah lift yang akan membawanya ke lantai 12, tempat dimana
isi
guman Bella yang baru sa
ya, dan menaruh ransel yang berisi p
yang terus-terusan menemani Rico di rumah sakit, sehi
pnya yang tengah menye
dian menyalakannya, sembari menunggu ia pun membersihkan
membuka laptop jadulnya untuk mencari pekerjaan di internet karena jaman yang semakin can
hard copynya karena ketika wawanca
g membuka lowongan, ini kesempatan ya
SMA tapi ia cukup pintar, gesit dan juga pekerja keras sehingga ia tak masalah jika di pekerjaan d
an kerja, gajinya cukup menggiurkan untuk seor
biodata, surat lamaran serta CVn
lamarannya berhasil di kirim, ia hanya perlu menunggu
uy
a perutnya yan
n makanan karena kebetulan masih ada uang yang tersisa di tabunganku,"
sam