di tepi jalan, basah sampai ke sepatu. Kami menunggu angkot pedesaan, rit terakhi
isa masuk angin," gumam Mer
erdua menggeleng hampir bersamaan. Hujan terlalu deras,
kami. Kaca jendela sisi sopir turun, dan mu
sini, keujanan begini?"
erlin sambil setengah berteriak ka
, sampai malam pun belum tentu
ang. "Beneran gak merepotk
an sendirian? Ayo, cepat naik, keburu ban
yebut dirinya dengan "Haji," seakan ingin semua orang m
pintu. Begitu mobil melaju, aroma kabin yang han
kami lewat kaca spion. "Dua mahasiswi manis diselamatkan dari
atan, Pak Haji?" Me
oleh. Yang penting kalian selamat sampai rumah. Ka
sedikit lupa pada
di atas lima puluh tahun ini yang membuatku selalu ingin menjaga jarak. Gelarnya Haji, sika
hobi kawin-cerai. Lebih buruknya lagi, hampir semua perempuan yang pernah dinikahinya adalah istri orang, janda ata
k lunas. Semoga saja Merlin tak menjadi korban berikutnya. Pikiran itu membuatku meli
ah bisa menipu. Aku selalu pura-pura tak melihat, berharap orang
?" tanyaku, sekadar
belah. Tenang aja kalian Haji a
Pak Haji," jawab Merli
kalian kedinginan di pinggir jalan? Kalau sampai sakit, ya
menunduk, pura-pura merapikan tas. Aku tah
Pak Hasbi, suaranya agak mening
ingkat dua. Bentar lagi naik tin
sebentar lagi siap-siap nikah, dong?
," jawab Merlin sambil tersenyum lebar.
elar, ya. Kalau perlu nikah sambil kuliah juga enggak masal
ak yang sudah kuliah?"
k tinggal sama Haji, kost dari kelas dua SMA.
ya ke mana?" Merlin
ado," jawab Pa
Pak Haji or
si Pak Hasbi sambil tersenyum
k dengan pikiranku sendiri. pakaianku masih lembap
Tiba-tiba suara Pak Ha
?" tanyaku gugup. Aku jelas
ami belum?" tanyanya
e... udah, Pak Haji," jawabku cepa
agi, nada suaranya seper
at, hehehe." Aku sengaj
tus nyambung mulu. Nih baru putus
sbi, suaranya seperti mencam
ehehe, iya, Pak Haji. Sa
l mengangguk kecil. "Belajar yang
yang terdengar. Aku menarik napas pela
at-dari kuliah, cerita masa kecil, sampai gosip ringan tentang orang kampu
spion, seakan menunggu aku ikut nimbrung. Tapi aku memilih diam, ber
sudah berhenti di
lian ketemu Haji di jalan," ucap
rumahku sebenarnya masih sekitar setengah kilometer lagi. Tapi aku merasa lebih
ah. Rumahnya sudah terlewat. Rumah paling
rumah nenekmu lagi?" tanya Merlin sa
k bakal lama, mereka gak betahan tinggal di rumah nenek. Selebi
liburan," sahut Merli
ku kan di kampung juga. Mainnya ya ke sawah, ke keb
suasana lah, Rin. Aku mah kayaknya nggak
itu jadi?" aku m
au bantu-bantu ortu. Kebetulan abis lebaran gini, banyak ART yang belum b
ringan. "Ya udah,
mata keranjang juga, lho." Merlin menggoda sambil menyipitk
ah lupa sama dia, hehehe,
ma sekali, padahal paling juga ketemu lagi setelah libur. Ada s
*

GOOGLE PLAY