img Godaan Desah Majikan  /  Bab 2 Godaan 2 | 9.52%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Godaan 2

Jumlah Kata:1263    |    Dirilis Pada: 27/06/2025

lu," suaranya tegas, me

engan motor maticnya. Wajahnya setengah serius, setengah me

mu, Faldo! Dasar cowok sok kegantengan!" h

g kebetulan sedang menunggu di sebelahku

? Ngapain ganggu Erina?!"

tenang. "Aku cu

lagi!" Merlin maju, matanya menyala. Aku tahu

hi, menahan Merlin agar tidak benar-benar melayangkan tinju

i kita ngobrol baik-baik," katany

in menghela napas kasar

-kali! Jangan pernah deket-deke

katanya pedih, tap

tahankan cowok kayak dia?" lanjutnya, suaranya menin

k. Hati kecilku masih

Namun dari halaman, aku melihat Faldo berdiri dengan al

gku. "Rin, jangan konyol. Jangan

b, tapi Faldo suda

ol sebentar? Aku cuma

sudah memaafkannya, tapi Merlin mela

bisa deket lagi sama Erina.

ku ngerti, Lin... tapi kali ini aku sungguh-su

gak cukup. Gue nggak akan b

rah, tapi juga masih menyisakan cinta yang susah kuakui

jalan menuju pangkalan ojek. Tiba-tiba, dari arah

inta maaf. Bisa nggak

ain lu muncul lagi? Gue udah b

dalam. Kali ini aku mera

gobrol sebentar. Kamu

gku pinggir jalan, sementara Merlin

a kesalahanmu. Tapi itu nggak berarti aku mau

g. "Tapi aku masih sayang sama

. Aku nggak mau terus saling menyakiti. Keputusan

rat. "Kalau itu pilihanmu... aku terima.

ukan alasan untuk bertahan di hubungan yang bik

menatapku sebentar, lalu

erlalu gampang cemburu. Lima kali kami bertengkar, lima kali aku te

ang cinta harus diakhiri demi diri sendiri. Kalau jodoh, pasti di

nya datang, aku mengingatkan diriku sendiri: cinta bukan alasan bertahan dalam hubu

ntin, gelas es teh masih berembun di tangannya. "Ka

uluh kiloan lah dari sini. Tiap hari bolak-balik naik angkot

," Fajar ketawa. "Terus kampungmu

nggak ada. Kalau mau ke mall harus ke kota. Tapi l

lau anak-anak ngajak jalan ke mall

alu ngemol rumah ku aja biasa aja, sederhana. Tapi nyaman

a lanjut, "Aku juga sering liat kamu sibuk di acara seni.

. Dunia seni tuh seru, bikin hidup nggak

r senyum. "Aku pikir

Dasar! Aku bukan Mer

. "Kalau di rumah, kam

kelas satu SMA, Enda kelas enam SD. Kalau ayah d

h jadi an

anan buat ayah di sawah, ikut panen juga. Tapi

nap

cowok iseng.

m tipis, ka

lau kamu sendiri? Da

h ke musik sih. Penampilan aja agak r

alau nongkrong suka ny

buran," di

u Merlin denger obrolan ini, pasti langs

an, suatu siang Merlin kembali berulah. Tiba-ti

inter, calon sarjana sebentar lagi,

lamualaikum, Erina. Aku sering deng

alaikumsalam... semoga yang d

tentang kesibukannya jadi asisten dosen, tentang kegiatannya di pesan

ali. Dia memang pintar berbicara,

aran yang sama seperti saat bersama Faldo dulu, atau tawa lepas seperti ketika ng

menatapnya sekilas, lalu tersenyum tipis. Dalam hati aku tahu, seb

nya selalu ramah, obrolannya santun, bahkan terkadang membaw

leng kepala melihat kesungguhannya menjodohkan aku dengan orang lain,

rap datang membawa kebaikan, jajanan, amplop, obrolan ringan. Tapi tak sekalipun ia men

atau curiga. Semua berjalan seolah biasa, padahal di dala

berlalu tanpa

*

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY