img Catatan Luka Istri Rahasia  /  Bab 2 Wanita yang Beruntung | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Wanita yang Beruntung

Jumlah Kata:1400    |    Dirilis Pada: 12/11/2021

ang

itu menyapa telinga. Aku memaksakan tersenyum pada sosok

subuh,

emutar posisi berbaring menjadi berhadapan dengan Mas Satya,

ang

ingi dengan cekikikan geli. Memang, aku sengaja

subuh dulu, yuk?” pinta Mas

giba, dan memeluk punggungnya. Me

f ..

berapa kalinya sungguh menggelitik te

k?” Aku mengangkat wajah dan membuka mata, menemukan senyuman ma

mbalas perlakuanku tadi dengan hal lebih. Jika aku hanya mengecup, dia malah melumat. Lembut, menghanyutkan. “Setelah sho

menelusupkan wajah di

Aku suka

aku bisa lupa dengan se

aksakan. Kesehatan kam

i ... dua kali ... berkali-kali ... sampai aku kegelian. Apalagi

u terkikik geli, sembari

olat!” pintanya, d

duduk. Selimut juga aku tarik hingga dada a

n, atau bare

ngun, lalu menciu

as. Kan Mas ma

arik hidung minimalis milikku, sampai aku meringis

rjalan ke kamar mandi sambil bersenandung ringan. Sepertinya

isa

agi setelah salat subuh nantinya, Mas Satya akan lan

ans Mas Satya, tetapi tidak bisa dijamin bahwa semuanya baik. Jika h

pai kapan. Tapi aku tetap selalu berharap, nanti

>

yesapnya. Hanya beberapa kali hisapan, aku meletakkannya lagi di

yang diwakilkan pada seorang iblis wanita bernama Lisa. Di tempat ini, aku memiliki teman. Z

ah di tangan, Zia berceletuk tida

ngnya kebangetan. Hatiku ... ya Allah, meleleh.

ia. Aku hanya menggeleng b

orang. Nanti susah move o

h suka sama Mas Satya yang manis ... ugh! Ra

a lagi? Aktor dan dikagumi oleh semua perempuan adala

Nanti kalau dia udah nik

an aku tidak ingin dia kecewa nantinya setelah tahu pujaan h

u Mas Satya udah

angan baru mau move on, na

Lagian, aku nggak puny

n adalah, dia belum

Din? Bukannya dulu kam

ja apa kata aku, supaya

ia memutar bola

A AZ Z

ar bentakan dari suara cempreng milik s

apa,

ku berusaha bersikap sopan. Meski dalam ha

k? Saya dari tadi panggil kamu. Kenapa

ngin menutup gendang telin

apku setelah m

la Mutia. Dia tadi telpon saya, dia sedang ada di lokasi s

ima bunga itu, dan segera menjalankan tugas de

i seluruh penjuru negeri, pasti mengenal Mas Satya. Dan dia hanya memilihku sebagai seorang istri. Padahal, bisa saja

aku be

t macet. Sampai akhirnya tiba di sebuah tempat yang terdapat ratusa

lautan manusia. Sesekali berjinjit untuk

ukan. Sepertinya ini tugas berat, apalagi deng

an. Ditambah lagi dengan keadaan sesak seperti ini. Kep

r melewati garis pembatas. Aku meringis. Perih di kedua tela

penjaga berbadan besa

anku, saat dia langsung mendorong hingga aku menabrak ke

ni terasa berat untuk dikendalikan. Un

la

>

ang

l. Mas Satya. Aku menoleh ke arahnya. Sesekali, aku

kenapa ngotot banget, sih? Jaga kesehatan kamu! Itu penting! Ap

Aku segera memalimgkan wajah ke arah lain, agar tetesan cair

emanggil, dengan nada leb

ggung tangan, kemudian terang

sampai harus ninggalin acara tadi karena khawatir sama kamu. Kamu tau sendiri k

menghentakkan tangan Mas Satya

agi aja sana! Aku

ngan mara

ak marah

i! Acara aku jadi berantakan demi nolong kamu! Dan kamu kayak

ksa untu

a! Aku nggak papa! Aku nggak

NGAN BENT

bagaimana Mas Satya berteriak sa

Muncul suara bar

erima yang kayak begitu. Selfie boleh, peluk ja

ecih dal

lik yuk, Sat. Orang-orang lagi nungguin kita. Kamu juga dipuji

s, yang kubalas dengan mengalih

, aku me

tidak terla

>

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY