kripsi p
u. Matanya masih berat, tapi se
tuan," gumamnya sambil
ir kali di kamar kos. Beberapa kali ia
rus lancar. Ngg
k span hitam, ia segera menuju kampus. Di depan ruang
a si
i Indira yang t
mal enough?" tanya Sera sam
nya dari atas sampai baw
alon sarjana banget deh," jawab
tan tegang. "Deg-degan banget,
a. "Tarik napas... Buang. Lo
idang. Sera keluar dengan wajah yang sangat
us." Uca
Ucap Indira sangat se
a serta kakaknya yang berada jauh di
ngat bangga sa
juga b
at bangga putrinya
berfoto ria, sampai Sera menyadari pacarnya
ngga kel
tau
dekat kampus. Sera mentraktir
ering. Ada pes
ke taman deka
duk menunggu di bangku taman. Tak lama,
sayang." Ucap Bagas sambi
pun Ba
hari ini aku sidang.
masa lupa." Bagas m
eliling naik motor, menikmati senja d
*
belum wisuda. Tak ada kuliah, tak ada tugas. Tapi p
sudah keluar ya. Cek file,
ggaruk kepala. "Aduh, ha
tan di kos sudah habis. Ia putusk
auknya Sera segera pulang karen
ibu berdiri di pinggir jalan, hendak menyebra
s!" teri
ang ibu ke trotoar. Nasi bungkus di tang
pa-apa?" tan
k. Kamu udah tolong saya." ujar san
cil, lalu menatap
ama-sa
gan kamu?" Tan
ya melihat ke arah n
ra-gara saya nasi kamu jadi jatuh.
kan sebagai ganti makanan nya yang jatuh. Sera sudah menolak tidak apa-apa padaha
mu siapa nak?"
dipanggil Sera. Ya memang nama
ang bag
a Rita. Panggil saja
akin kalo ibu-ibu ini orang ka
t kenyang setelah makan makanan mahal
u traktiran ny
ngan kejadian tadi, kamu y
butuh sesuatu
a butuh pekerja
i guru les privat untuk cucu
aya akan memberikan
membayar administrasi, uang kos an dan kebutuhan lainnya, selagi menunggu wisuda daripada nganggur dan cari sana-sini
tar pulangnya
ah bu." T
ah
, kini mereka dalam per
ersama orang tu
kos bu." U
n ringan. Sera menceritakan ke
anak muda seperti k
emuan pertama mereka aja Rita sudah sangat klop. Rita pun