sekali padamu, Lana. Dia itu kadang emosional. Pastikan dia mi
g disamarkan sebagai kepedulian. Terus berlanjut,
us pada teks itu.
. Karin, yang menelepon mobil derek saat mobil Bima mogok karena aku terjebak dalam rap
s kami, memberitahuku apa yang "mungkin disukai" Bima,
apa pun. Dia tidak pernah marah, tidak pernah tampak keb
kasih. Sangat, sangat b
tubuhku. Perasaan dipermainkan seperti orang bodo
san baru. Lalu satu lagi. Kemudian mula
ewah yang sunyi, alarm meleng
ang diinginkannya. Itu adalah sifat yang dulu kukagumi sebagai kegigihan. Sekarang aku mel
an dengan sebuah jawaban. Aku ti
gan. Dering lembut dan merdu. Itu ponsel Bima. Nada
mati suri, langsung bergera
-tiba tajam dan waspada. Dia menjawab, den
elembut. Pria mabuk yang lemah itu telah pergi, digan
birnya, suara kebahagiaan
rnah sekalipun menoleh ke belakang untuk melihat apakah aku ada di sa
a hanya tidak peduli bahwa dia menelepon
Aku hanya duduk di sana, menyaksikan pria yang kun
melekat di bibirnya. Matanya, yang penuh kehangatan ya
u selama beb
ngkin akan mengatakan sesuatu. Me
ntam, menghancurkan s
arin?" tanyanya, suaranya diwarnai
di dalam diriku. Itu adala
kata itu nyari
jukkan pada Karin lenyap, digantikan oleh kejengke
an. Dia hanya mencoba membantu. Apa kamu
hati-hati, begitu lembut. Dia tahu Karin
galanya ten
li tidak tahu apa
ama kali. Pria tampan dan sukses dari keluarga baik-baik in
ahku. Mungkin sebersit kesad
pi wajahnya dengan tang
urkan tangan untuk memelukku.
at-rapat, menahan air m
mbut mendoron
r, aku menunjuk huapa,
ntuk sesaat, matanya menerawang, tersesa
tu, aku tahu segalanya. Aku tidak b
bat dan sengaja. Aku menghapus riasan yang luntur, bay
ia berdiri di jalank
ku, cengkeramannya putu
ranya serak. "Karin dan aku, kami tidak... Itu hanya
. "Besok. Aku akan menutupinya. K
adalah badai pengkhianataonselku bergetar lagi.
menikmati malam yang indah. Jangan lupa minum oba
dak bisa memberitahunya. Tidak sekarang.
h Bima yang putu
suite pernikahan kami,