est pack positif di tanganku. Aku adalah otak di balik perusahaan teknologi triliunan
m, tangannya merayap tinggi di pahanya. Pesan kedua menyusul: rekening koran yang menun
enggunakan kehamilanku untuk menyelamatkan kami. Tapi selingk
i ibu sejati dari pewaris berikutnya. Dia memberikan Celine kalun
membakar menjalari perutku. Aku tergeletak berdarah di lant
ngan drama," katanya, sebelum berbal
iku. Saingan terbesarku, Baskara Prayoga. Dialah yang men
menatapku dan membuat penawaran. Sebuah aliansi. Kesempatan untuk merebut segalanya da
a
stahil. Aku menyentuh perutku yang rata. Setelah dua tahun suntikan, janji temu, dan patah hati dalam diam, akh
vasi, impian teknologi hijau kami. Aku adalah otaknya, ilmuwan yang membuat janji-janji besarnya menjadi kenyataa
r di atas meja.
file
n spam. Tapi perasaan dingin merayap di t
familier terlihat tajam bahkan dalam cahaya redup. Dia tertawa, mencondongkan tubuh ke sebe
pahanya. Dunia seakan miring. Napasku tercekat di tenggorokan. Aku tidak mengenal wanita ini, tapi dia cantik den
nya sebelumnya, di salah satu feed Instagram yang sedang dilihat Hardian. Celine Luna. Seorang
r lagi. Kali ini
ik saja? Rapat dewan
at di tengah badai sunyi yang
agar terdengar normal. "Baik. Cuma
amu a
ng, kata itu terasa seper
. Kirana Adiwijaya, ilmuwan brilian, salah satu pendiri perusahaan triliun rupiah. Seorang w
tergeletak di lantai di sampingku. Garis biru yang sempurna itu men
mengubah dunia, hingga ini. Apartemen penthouse ini, perusahaan ini, pengkhianatan ini. Kami telah membangun se
elain pekerjaan kami, adalah
invasif, kekecewaan yang menghancurkan setiap bulan. Hardian telah memegang tanganku melalui semua itu. Di
ntuhnya, menciumnya, sementara aku di rumah meny
a, hancur berkeping-keping. Aku mencoba merasionalisasikannya. Sebuah kesalahan. Satu kali saja.
inya. Mendengarn
ampu-lampu kota di luar jendela dari lantai ke langi
bunyi klik. Hardian masu
i aku melihatnya sekarang. Kilau keringat tipis di dahinya. Rona sedikit di pip
mbut wiski. "Maaf aku terlamb
nganku bersedekap. "D
eritahumu. Rapat dengan grup Bainbridge. Berlangsung lama.
suaraku datar. "
kilatan panik. Dia mencoba menutupinya, mencoba menerta
tu, Hardian. Yang
tnya berantakan. Dia duduk di tepi sofa buatan kami, gambaran
dak seperti yan
desakku, sua
"Ini ibuku," gumamnya. "Dia sudah menekanku selama
u. Aku berasal dari keluarga pekerja, anak beasiswa. Aku tidak cukup baik untuk putra kesayangann
ental dengan kepalsuan. "Tekanannya sangat besar. Aku h
ng terbebani oleh harapan keluarganya. Perusahaan kami, impian kami bersama, bergantung pada
ng diperhitungkan. Aku akan m
tu terasa asing di mu
ergegas ke arahku, menarikku ke dalam pelukannya.
irnya di rambutku. "Kita harus pergi. Kita harus te
ah," b
ke pesta itu. Dan aku akan memberitahunya tentang bayi itu di sana. Di depan ibuny
tkan ini. Kami masih bis
nganku, bergetar sekali lagi. Aku melirik laya
transfer bank. Dari rekening Surya Inovasi yang tidak
Celin