bunyi samar mesin. Kepalaku berdenyut, dan lenganku
tempat tidurku, wajah mereka dihiasi denga
ric, kelegaan membanjiri suaranya. "
us, nadanya muram. "Alexander keterlaluan.
eninggalkanku mati di lautan, merekalah yang menyarankan pada Alexander agar mereka "menemukan" mayatku dan
anyaku, suaraku
atan sesuatu-kasihan? jijik?-di matany
saja
eka. Aku tidak mau mereka
ut. "Tapi Azalea, ka
" ulangku, suarak
sebelum dengan enggan bangkit. "Baiklah
eka, aku mendengar percakapan merek
nar terpukul,
sampah," balas Alaric. "Tapi dia harus melupakannya. Pern
ngan percaya diri. "Dia selalu b
g akrab menusuk perutku. Mereka bukan teman
nya teman. Perawat yang datang sopan tapi menjaga jarak. Mereka menatapku dengan c
aknya lebih tertarik pada ponselnya daripada pada pasiennya. Dia menumpahkan air di tempat
engkeramannya terlepas, dan aku jatuh keras ke sandaran tempat
al di sini, seorang tahanan di ruangan steril ini,
ku dan menyuruhnya mengatur k
nakan pakaian bersih yang dibawa asistenku
a pergi! Kau belum cuk
ah," kataku dingin, me
an aku mel
baru yang indah, tampak sangat sehat dan bersinar. Dia tertawa, membungkuk untuk berbisik
mperhatikan mereka, suar
sangat mesra,"
kata yang lain. "Dia ben
ja itu? Kudengar dia mimpi buruk
lututku lemas. Semua darah yang telah hilang dariku, semua kekuatan
sisiku. "Jangan dengarkan mereka, Azalea. Mereka tidak tahu apa
reka penuh kasihan, tapi mata mereka dingin. Mereka mengamatiku,
mereka. Aku sudah muak menja
ak kuketahui kumiliki, a
" kataku, suaraku r
adapi mereka semua-Ala
rdering dengan finalitas yang membuat mereka semu
idor rumah sakit, mulut mereka ternganga kaget