tanyaku tercengang saat melihat
anggun mendekatiku. Kami semakin dekat, tangannya terulur, dan j
ir, Sayang. Pelayananku dan dia sama saja kok. Aku bisa memuaskan kamu sama seperti Dira. Kami memang saling kerjasama dan menguntungkan kok. Cewek-cewek
hingga bergemeretak. Aliran darahku berdesir heb
yani kamu, Say
nampakkan kulit dada indahnya yang putih mulus. Aku menelan ludah susah payah, apalagi saat A
bil meraih telapak tanganku da
berminat padanya karena aku hanya berminat pada Dira. Meskipun aku
pi aku nggak bisa." A
n kesempatan ini? Lihat, aku sangat cantik dan seksi. Apa kamu nggak terg
sekarang. Tolong menja
bagus buat kamu," ujarnya sambil duduk di sampingku. Dia
enar-benar
saja menggodaku dengan alasa
siapa tahu kamu berubah pikiran setelah mencoba
meraih ponselku dan menghubungi Bowo. Dia satu-satunya yang
ita yang terus saja ganggu gue," kat
Gue kesan
u, Bowo akhirnya tiba di kamar
gue bantu?" tan
punya tawaran menarik buat Bowo, kan?" ujar
engamati lekat-lekat tubuh sahabatku yang gagah perkasa it
ak akan menyesal kalau pa
saja ak
agu. Aku lega karena akhirnya Bowo lah
kamar hotel itu, langkahku terasa berat, seakan setia
temannya untuk melayaniku. Aku merasa seperti dihianati. Marah, kecewa, d
amu nggak bilang kalau nggak bisa datang? Mala
ayar ponsel yang kosong, dengan pesan yang tidak dibaca. Hati ini semakin kesal. Aku membutuhkan
s melayang, teringat kejadian tadi. Aku tidak tahu harus kemana. Jika aku pulang awal, pasti Shira akan banyak pertany
dah selesai dengan cewek michat itu." Aku lantas mengirim
ah beberapa waktu, Bowo pun muncul juga. Aku
banget sih?" s
ambil tertawa kecil, seo
ia pinter banget, bro. Dia lihai dan nikmat banget, sampai gue lupa
an kapan sih lo bisa cepet, Bowo? Gue nggak ada wak
ngkat bahu. "Ya udah deh, terserah lo. Gue cuma
at," ketusku, membuat
tor masing-masing. Aku ikut ke rumah Bowo, karena aku p
a akhirnya terbangun, aku langsung meraih ponselku, berharap ada kabar dari Dira,
urusan mendadak dan nggak bisa datang
engan perasaan campur a
u s
jelaskan apa-apa, hanya sebua
da pasangannya, tetapi aku memutuskan untuk tidak membalasnya. Aku hanya membaca pesan itu
ia pasti berpikir kenapa aku pulang terla
na itu aku memutuskan untuk segera pulang. Aku pamitan
ang dulu. Udah
, Pa
sempat keluar, tiba-tiba Bowo mendekat
nyaku sambil menata
um aneh, dan wajah
. Percaya deh, lo nggak a