sportku pulang. Telingaku masih terdengar suara Bowo yang sempat memanggilku, tapi aku tak peduli. Saat ini aku har
ng yang indah, tapi hatiku rasanya sedikit gundah dan tak tenang sama sekali. Begitu mema
ngan suara ringan, meskipun seben
kaki yang ringan mendekat. Shira muncul dan membukakan pintu untukku. Mat
ar karena tubuh dan wajahnya tidak terawat. Dia bahkan selalu me
ta
ng ada aku malah tambah stress m
aru pulang?" tanya
las senyumannya dan mengusap rambutnya. Sekilas aku mencium
r sebentar. Aku jadi capek banget sekarang," jawabk
pa banyak bicara, dia l
ilkan kopi dulu, ya. Sekalian aku siap
kasih, Sayang."
nyap dari pandanganku. Ia memang selalu tahu apa yang aku butuhkan. Aku men
Dia terlalu baik untukku," gumamku ya
ulang kerja padahal sebenarnya aku sudah di-PHK. Bahkan yang lebih parahnya, karena aku baru saja ber
kirkan semua yang terjadi. Aku meraih pon
an malah meminta Ani untuk menemui ku. Ini nggak bisa dibiarkan," ger
Pan
-cepat mengurungkan niat. Kumasukkan kembali ponsel ke dalam saku celanaku. Aku
elepas lelah," ujarnya sambil meletakkan ko
in aku merasa lebih baik," jawabku, mencoba untuk tersenyum
ah itu, kamu mandi ya. Aku sudah siapkan air h
e
ng begitu tulus, dan dia yang sangat sempurna sebagai seorang istri. Bagaimana mungkin aku
opinya, setelah itu kita makan malam bersama.
.. Iya,
lkan kecurigaan. Aku segera menyesap kopi panasku, lalu mulai pergi ke kamar
an tentang kegiatan seharian, dan menonton televisi. Aku meletakkan kepa
aku. Hatiku rasanya gelisah karena ingin menghubungi Dira dan menuntut penjelas
ta Shira setelah beberapa
pinya. "Tidur yang nyenyak, ya,
nyusul ya. Kamu juga h
i, Sa
dengan perasaan gelisah. Begitu Shira pergi, cepat-cepat aku
apa aku selalu saja ke
embayangkan wajah cantik wanita itu, selalu saja bisa membuat jantungku berdebar. Baru saja aku berpi
k aku mau ketemu
karena mendapat pesan itu. Deng
u di hotel B. Aku juga ingi
ku sepertinya sedikit terobati dengan pesan itu. Dan besok, kami akan bertem
a teriakan Shira tiba-tiba terdengar memecah kesunyian rumah.
" teriaknya
kenapa sih?"
i di samping tempat tidur, tepat di dekat meja tempat tasku berada. Wajahnya tampak merah padam
!" Suarany
an dari dalamnya ada sebuah benda yang
u kan alat
tahu harus berkata apa. Entah sejak