ya Dira sangat m
cepat dari biasanya. Wanita di foto itu ... entah kenapa, wajahnya terasa sangat familiar. Aku memandangi setiap detail deng
hanya ke
nya, semua memang terlihat mirip dengan Shira. Hanya saja, wajah Dira ter
dan berkeringat dingin. Tiba-tiba terbayang bagaimana rasa
wanita-wanita murahan itu! Aku jelas
kan perlahan. Aku berusaha menenangkan pikiran yang sempat kacau. Bagaimana pun juga, aku tidak b
Dira. Shira ya Shira. Mereka jelas-jelas oran
an pakaian renang. Aku menelan ludah susah payah, merasakan ada sesuatu yang mulai bang
ra. Kamu
sa memberi petunjuk lebih banyak
sini. Ka
bersikap santai meskip
ngobrol lebih lanjut sama
perti beberapa menit. Ak
u. Besok pagi, bagaiman
merasa semuanya mungkin hanya kebetulan saja. Wajah Dira dan
memb
pagi aku tun
Senyum terus terukir di wajahku. Bahkan aku sampai bersiul-si
osisi yang hampir sama seperti malam-malam sebelumnya. Tidur dengan posisi membelakangiku. Tib
ngan menit, rasa lelah menyelimutiku. Aku sudah sangat c
ira sedikit bergerak atau mungkin dia terbangun. Namun, rasanya aku tidak ingin membuka mata. Aku terlalu malas. Akhirnya, aku tetap
-
kantor. Tentu saja aku tak ingin membuat Shira curiga bahwa aku sudah di PHK. Lagipula
, Mas?" tanya Shira sambil men
pagi-pagi sekali," jawabku gugup,
tapku. Ia mengulurka
Mas. Hati-hat
. Kalau begitu aku
a,
bali diliputi perasaan bersalah itu. Setelah berpamitan pada Shi
tuk berjumpa dengan Dira. Harapanku, hari ini bisa berjal
bar ingin menikmati keindahan tubuhnya yang sejak t
iksa ponselku, berharap mendapat kabar dari Dira. Aku menunggu dan menunggu. Setiap menit yan
itu? Kenapa dia b
a datang sesuai janjinya. Aku hampir memutuskan untuk membatalkan pesanan
mau ketemu atau ingi
dnya dengan "jasanya". Namun, perasaan bingung dan ingin tahu mengalahkan r
menggunak
mem
an di hotel Y, p
ada sedikit keraguan yang terus menggelayuti. Aku merasa seperti sedang ter
-
mar yang telah disebutkan oleh wanita itu. Hatiku rasanya berdebar-debar begitu tiba di depan pintu k
n minim berwarna merah yang pas di tubuhnya. Rambutnya terurai indah, dan dia tersenyum menggoda saat m
uara lembut dan mendayu-dayu. Ia mengedip
Rasa familiar kembali datang. Kulit wanita itu yang sangat mulus, matanya yang i
melihat bahwa wajah wanita ini terlihat sangat berbeda denga
amu Dira?" tany