/0/28410/coverbig.jpg?v=abfd9998c49dc9ebbbd7df12fc6584bf)
menyisakan kilau kemenangan. Hari ini, ia baru saja menutup kontrak besar sebagai desainer interior dengan salah satu perusahaan properti ternama. Us
, asistennya, sambil merapikan map presentasi. "Klien
mereka menolak, mereka akan kehilangan kesempatan untuk berbeda. Dan aku
membuat dirinya tampak profesional sekaligus berkelas. Rambut hitam panjangnya dibiar
ak diketahui banyak orang. Nayara menyembunyikan kegelis
Nama yang muncul di layar membua
pas panjang se
suaranya ber
?" suara berat itu terdengar
presentasi.
s bicara serius. Ada sesuatu ya
sudah bisa menebak. Masalah ini, yang selama beberapa bulan t
engan ayahnya. Damar Elvard, seorang pengusaha besar yang sempat berjaya
Pa?" Nayara memecah keheningan.
ta... sudah di ambang. Kalau tak ada suntikan dana, dal
kenakan. Ia tahu kondisi keuangan keluarga tida
injaman, investor, menjual sebagian aset... tapi
g. Ia tahu, ayahnya sedang menu
ma itu akhirnya kelua
usia 29 tahun, pemilik Daveraux Corp yang menguasai berbagai sektor bisnis, mulai dari properti, t
yara bergetar. "
menawarkan bantuan. Tapi dengan sy
ta itu menusuk telingan
"Hanya formalitas, katanya. Tapi d
duduk di depan cermin besar di kamarn
ria yang bahkan tak aku ke
sosok tanpa hati, lebih memilih angka dan strategi ketimbang hubungan manusia. Beberapa kali ia te
cil. "Aku akan jadi apa di mata
tapi ini... terlalu jauh. Namun, di sisi lain, ia tak sanggup meliha
engan Arshen Daveraux. Pertemuan itu berlangsun
api, dasi abu-abu, dan jam tangan mewah yang menegaskan statusnya. Wajahnya tampan, garis
datar ketika ia berdiri m
i dan duduk, berusa
"Aku bisa menyelamatkan perusahaan keluargamu. Dengan satu syarat: kau
ang menawarkan kerja sama
a membaca sosok di hadapannya.
n. "Karena kau cukup menarik untuk dijadikan istri di mata
ayara perih, tapi ia tak
enolak?" Nay
. "Maka perusahaan keluargamu akan runtuh.
uara jam dindin
merasa terpojok. Namun pada saat yang sama, ia ta
jang, lalu menatap l
tanya tegas.
seperti senyum kemenangan. "Bagus. Mulai sekarang, kita terikat kontr
ak, dan rumor beredar cepat. Banyak yang terkejut-seorang desainer muda menikah dengan CEO muda pal
ucapkan, Arshen hanya memandanginya
isik, Kalau ini permainanmu, Arshen... aku akan ikut bermain. T
pada pria itu, tat
u jatuh. Entah ka
terasa begitu asing bagi Nayara. Bangunan tiga lantai dengan arsitektur modern minimalis itu memang memukau s
erior mahal yang ditata rapi. Tidak ada sentuhan hangat di r
useum?" gumam
n panjang dan celana hitam, sederhana tapi aura wibawanya tetap kuat. Rambutnya ditat
masih di sini? Kupikir kau akan
perti berbicara pada re
bahkan tidak bertanya apaka
jawab Arshen singkat sam
au semua pernikahanmu dingin begini, aku bisa
pan yang sulit ditebak. "Aku sudah bilang dari
kat, menatap mata pria itu berani, "kalau aku akan menja
irnya menghela napas, lalu berjalan ke arah pintu tanpa menangg
uasai ruangan. Nayara mendengus, "Sombo
-
ri terbit, pulang larut malam, dan hampir tak pernah makan bersama Nayara. Semua staf
merancang desain, atau menghadiri pertemuan klien. Sekarang, ia harus menghadapi kenya
ptop dengan dahi berkerut. Ia sedang merancang konsep interior sebuah hotel
utup laptop dengan keras, lalu berdiri. "Sudah cukup. Kal
n gaun merah menyala, lalu keluar
-
kul sepuluh. Saat masuk ke rumah, ia mendapati ruang
rtanya pada salah satu
ar sore tadi dan belum kem
ang tiba-tiba menguasai dirinya. Ia bukan pria yang peduli soal hal pribadi, ta
gi sesuka hati tanpa bila
an tawa kecil, ponselnya masih menempel di telinga. Ia bar
i di ruang tamu dengan wajah
kau di rumah,"
" suara Arshen d
aru lewat sepuluh malam. Masih a
dalam. "Kau pergi tanpa izin
ak peduli. Bukankah itu yang kau inginka
meletakkannya di meja. "Kau istriku, Nayara. Kontrak atau tidak, kau tet
n aneh dalam suaranya-bukan hanya sekada
ingin mengontrolku, kau harus lebih da
rkunci. Untuk sesaat, Nayara melihat sesuatu di mata Arshe
ngin membicarakan ini. Tidurlah. Kita akan menghadiri
-
rambutnya disanggul rapi, dan riasannya dibuat sempurna. Ia tahu acara malam ini penting-buk
en duduk di sampingnya, memandang ke
ak bicara sama sekali?"
ekilas. "Aku bic
nggap aku perlu?" Na
h lama kali ini. "Kau
han diam. Lagipula, kita pasangan suami istri. Orang-orang akan
imat itu menohok. I
ia akhirnya berkata pelan, "Baiklah. Malam ini, k
lebih baik. Setidaknya aku
-
aha, investor, dan tokoh penting hadir. Kilauan lamp
dengan wibawanya, Nayara dengan pesonanya. Bersama,
istri," komentar salah satu rekan bisnisnya sambil
Terima kasih, Pak. Saya hanya berusaha
tapi Arshen justru menatap Nayara tajam. Ia tidak
nya yang tulus, dan caranya bergaul membuat banyak tamu terpesona. Arshen, yang biasan
bali ke mobil, Arshen akhirnya be
elah. "Kau kira ak
an wajah. "Kau bukan pajangan. Tapi janga
rak atau tidak, aku akan membuatmu melihatku le
hatinya, Arshen tahu-kata-kata Nayara tadi membuat
an itu adalah celah pert

GOOGLE PLAY