/0/28649/coverbig.jpg?v=03e3e2b6056be3b5f8031561364897f2)
ar Pak Sarip sambil menunjuk dengan jempolnya
antarku. Sejak awal, Pak Sarip begitu sopan saat menyambutku di pintu ga
rasakan membuatku ingin segera sampai di rumah paman, terlebih lagi kami harus melewati jalan yang membelah hutan yang rimbun menuju desa
, desa ini melewati sebuah hutan yang cukup lebat dengan penerangan seadanya dari obo
menyodorkan selembar uang 100 ribu
Aku berdiri di depan pagar sebuah rumah tua yang kosong. Perjalanan yang ham
untuk liburan cuti dari kuliahku. Mengingat rumah paman yang seorang perwira TNI ini sudah lama ko
ekali warga yang memiliki kendaraan pribadi, mereka lebih memilih menggunakan transportasi umum untuk bepergian ke kota. Selain karena jalan desa ya
kemudian turun dari motor sambil menggendong tas
p Pak Sarip heran ketika menyadari j
jeki buat Bapak se
emoga berkah." Pak Sarip segera memasukkan uang seratu
kilat. Kurasa tak sampai lima menit aku berpaling, Pak Sarip
h yang masih jarang dengan jarak saling berjauhan, pohon- pohon rindang yang tinggi menjula
berharap seseorang ada dihadapanku
stri selama kurang lebih dua belas tahun ditinggalk
gal bersama paman dan keluarganya. Sejak kepergian istri da
aku memberanikan diri melihat sekeliling rumah yang m
tok ...
si, apa ada orang?" uca
kah kaki yang terdengar pelan. Langkah
ar!" ucap seseoran
lega, ternyata masih ada ora
kl
yang ditarik
rambut cepol yang penuh dengan
ponakan Pak Suwarno," uca
tku dari ujung kaki

GOOGLE PLAY