img Rumah Kardus  /  Bab 2 Mama Kumat | 40.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2 Mama Kumat

Jumlah Kata:1365    |    Dirilis Pada: 05/12/2021

urut jadwal baru akan datang sekitar satu jam lagi. Memikirkan keamanan dirinya selama menunggu kereta api datang, R

biru itu menandakan bahwa Mbak Shinta sedang bersiaga menatap layar whatsapp dan menunggu kabar darinya. Jawaban berupa stiker bergambar animasi bergerak seorang gadis kec

ut kembali hal-hal apa saja yang telah terjadi belakangan ini dengan mamanya, yan

memang terlihat tidak hangat lagi. Mama tidur terpisah dari Papa Rif setiap malam, dan malah memilih tidur dengan Runi. Berdesakan di atas

m suasana hening. Padahal biasanya mereka selalu bercanda tawa setiap saat. Mama juga biasanya selalu berbicara dengan nada suara manis plus manja

an, Papa Rif bahkan sudah jara

yang terburu-buru ini ada hubungannya dengan

cara dadakan seperti ini. Sejak Runi kecil, selalu ada saja masalah

idak pernah suka kalau papa Runi datang untuk bertemu dan mengajak Runi pergi jalan-jalan. Mama bilang, papa tidak pernah bisa menjaga dan mend

ak, agar papa kandung Runi kehilangan jejak mereka. Dan setelah

ergi untuk menerornya, atau lebih tepatnya meneror Runi, karena memang Runi yang lebih sering berhadapan de

am itu mengakibatkan Runi harus pindah kontrakan

omongan tetangga yang suka usil mengomentari kehidupan mama yang memang Runi ak

ar pulang oleh laki-laki yang berbeda-beda. Membuat para tetangga risih melihatnya

. Apapun alasannya, momen pindah tempat tinggal terburu-

uni dan calon penumpang lainnya mulai memasuki gerbong-gerbong kereta kelas ekonomi itu. Mencari

anan kecil saat baru memasuki stasiun tadi, dan menyusunnya di atas meja gantung k

kejahatan, Runi sangat tahu, bahwa tidur sendirian di dalam kereta dalam perjalanan t

*

iba di stasiun Senen, Jakarta Pusat. Runi melirik layar ponselnya, dan belum juga mendapati pesan lain dari

berkala untuk sekadar diketahui oleh mama. Tetapi sepertiny

a Selatan, tempat di mana rumah kontrakan kecilnya berada. Ongkosnya memang mahal, tetapi Runi merelakan saja uang akomodas

*

ntah kenapa banyak dari mereka tampak berdiri di luar, memandang bergantian ke ar

dan melangkah masuk ke ha

yang selama ini sering diminta bantuan oleh mama untu

ampak cemas. Tangannya terlihat kerepotan memegangi beberapa benda sekaligus. S

mana?” tanya Run

Dian ke mana, Non.”

enggak ada di rumah?” tanya Runi dengan s

enyakit' mama kamb

ya pagi-pagi saya disuruh ke sini untuk bantuin Non Runi packing barang-barang buat pindahan. Ibu ninggali

ntuk dimasukkan ke dalam kardus-kardus besar berbagai ukuran yang telah si

ng bertambah berantakan seperti kapal

in dari semalam malah enggak aktif ponselnya. Terus, itu tadi aku lihat tetangga-tetangga sekitar sini kenapa pada berdiri di depan rumah ini? Dan kenaoa pada ngeliatin ke arah r

Dia langsung marah-marah nyariin Non sama Ibu. Katanya, Bu Dian dan Non Runi disuruh segera pergi dari sini, karena udah nunggak uang sewa selama b

gancam mau nyuruh orang-orang di komplek ini buat ngusir Non sama Bu Dian. Aduh, saya takut dan malu banget tadi, Non Runiii. Tetangga-tetangga sekitar tuh sampai

kontrakan ini sejak kapan?” tanya Runi lebih kepada dirinya sendiri tanpa mengharapkan jawaban

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY