img Wanita Pecandu Brondong  /  Bab 1 WPB | 10.00%
Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Wanita Pecandu Brondong

Wanita Pecandu Brondong

Penulis: Bugis cek
img img img

Bab 1 WPB

Jumlah Kata:1049    |    Dirilis Pada: 18/10/2025

ba pecah dari teras rumah. Dia dengan cemas mengelus-elus

, pemuda berkaus putih yang membawa nampan es balok di atas kepala. Tubuhnya tinggi dan atletis, postu

r yang kerap melontarkan guyonan saat berjualan. "Tampan,

ingle parent. Bukan karena penampilannya yang biasa-biasa saja, tapi lebih karena hatinya yang belum sepenuhnya luluh pada pria manapun, meski ia

a mentari sore. Kulitnya yang putih seperti porselen, dipadu deng

proporsional, seolah jadi rahasia

, ya?" suara Dul terdengar bersema

membalas dengan senyum paling manis yang bisa ia berikan, bibirnya memben

es satu nggak?" Tasya menatap Dul, tidak ingin si penjual pergi begitu saja. Ia menepuk

ua puluh, Mba," jawab Dul sambil menghitung es di kotak pendingin. Tasya tersenyum penuh

mengangkat bahu santai. "Siapa, sih, yang bisa nolak permintaan wanita secan

enangan itu membuat kedekatan mereka terasa hangat

a-tiba Tasya menatapnya dengan senyum menggoda. "Kamu

a!" jawabnya sambil menyembunyikan senyum kecil. Tiba-tiba,

eluncur dan mendarat tepat di dada Tasya. "Aduh, din

u cuma pakai singlet gitu?" Tasya cuma melempar pandangan sambil tersipu.

bisa menahan senyum saat matanya tertuju pada lekuk pinggul Tasya y

nya sudah melayang ke tubuh Tasya, berharap

egitu muncul di pintu, Dul spontan melotot, matanya membesar seolah nyaris melo

da julid liatin kita," bisik Tas

erbata, napasnya tercekat

a lalu sengaja menunggingkan pinggulnya. Tatapan Dul tak bisa lepas

lam hati, dadanya sesak ketika pandanganny

terpancar jelas. Lalu ia duduk di sofa berhadapan, membuka jarak kakinya l

erus, ada apa?" Tasya akhirnya memecah keheningan deng

, e–em... m3mek, eh... anu, Mba, aku mau izin makan esnya dulu ya!

dari tatapan Tasya yang menusuk. Tasya tersenyum tipis, lalu melirik k

ngulurkan tangan, "Ay

sendiri, tanpa sadar menap

suara hisapan itu mengisi ruang hening. "Enak banget, Du

sadar berkata, "Kalau jilatin

Udah mulai nakal ya? Padahal bulan lalu minta ciuman aja sudah bi

entuh lembut bibir Dul. Suara pelan "cup, cup, cup

sambil tertawa kecil, "Biasan

nggam pergelangan tangannya dengan lembut tapi tegas. D

nduknya, napasnya sedikit berat. "Come on, baby, t

alak, "Bo-boleh masukin itu, Mba?" t

tahu, ini rahasia kita saja," jawa

kaiannya perlahan, tangan gemetar. Ia menghamp

ingin tahu apakah Dul benar-benar siap. Dul hanya menggeleng, bibirnya

annya menopang kedua ******** Tasya seolah menc

dengan Dul. "Mba kenapa, apa punyaku kecil?" tanya D

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY