Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Istri Tercampakkan, Legenda Hukum Bangkit

Istri Tercampakkan, Legenda Hukum Bangkit

Penulis: Gavin
img img img

Bab 1

Jumlah Kata:1343    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

tu, demi menjadi istri sempurna untuk jaksa bintang Jakarta, Baskara Wijoyo. Aku menukar

lang mabuk, menciumku dengan putus a

a. "Aku tahu kau a

pelayan menumpahkan seteko kopi panas, Baskara tidak ragu sedetik pun. Dia m

ka bakar tingkat dua. Dia panik hanya karena bekas kemerahan ke

ulitku yang melepuh. Dia hanya me

e UGD," katanya. "

h menoleh ke belakang. Tiga bulan kemudian, aku berdiri di seberangnya di rua

g adalah legenda hukum yang dikenal sebagai Nemesis. Dan ak

a

ukum berspekulasi, bertanya-tanya ke mana perginya si jenius yang tidak pernah kalah dalam satu kasus pun.

ng menebak k

ati dan senyap. Eva Lestari, yang dulu dikenal sebagai Nemesis, sekarang memakai nama Eva Wijoyo. Dia a

Dia telah menyimpan setelan jas tajam dan berkas-berkas hukumnya, menukarnya dengan celemek dan b

seorang pengacara muda yang sedang naik daun, diam-diam mengagumi jaksa brilian yang terkadang dia hadapi dalam simulasi persidangan. Suatu kali, dia

alah

kara tidak pernah bisa melupakannya. Rumah mereka adalah museum obsesinya. Meskipun tidak ada foto Aurelia di dinding, kehadirannya ada di mana-mana. Ada pada

na hatinya. Dia telah mencurahkan semua kejeniusan strategisnya ke dala

i orang asing yang sopan di rumahnya sendiri, d

g, seperti biasa, dilupakan Baskara. Dia pulang larut malam, berbau wiski mahal dan a

ejaksaan bersamanya, menertawakan beberapa kasus lama. Mereka nyaris tidak menyadari

tirahat," kata Eva lembut,

panas terasa di telinga Eva. Untuk sesaat yang memusingkan,

t dan sekadarnya yang terkadang dia berikan. Jantung Eva berdebar kencang di dadan

fokus. Dia tersenyum, senyum yang rapuh

nya mengelus pipi Eva. "Aku t

njadi debu halus dan tajam yang memenuhi paru-parunya. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia ha

, menggumamkan nama Aurel

mpannya. Dia adalah pria yang dipuja oleh kota, seorang raksasa keadilan. Tapi bagin

arik sebuah kotak berdebu dari belakang lemari. Di dalamnya ada barang-barang lamanya. Sebuah ijazah berbingkai dari Fakul

tu kartu. Desainnya

Le

vo

di tangannya. Peninggal

otonya adalah kebohongan publik yang tersenyum. Jarinya berhent

di sebuah firma hukum besar di SCB

stabil dan dingin. Saat itu sudah lewat tengah malam di Jakarta, t

dua. "Dharmawan." Suaranya se

anya sendiri terdengar aneh, se

a: duduk di kantor sudutnya yang menghadap ke kota, mungkin sebata

, apa ini benar-benar kau? Ke mana saja kau selama ini? Selur

am bagi hatinya yang beku. Seseorang m

g," katanya, sebuah pernyat

iap kali aku harus berurusan dengan para hiu korporat kelas dua ini, aku mengutuk namamu karena meningga

dengan mata lelah dan rambut yang diikat sanggul sederhana. Dia meng

an, suaranya merendah. Dia adalah salah satu dari se

," jawab Eva, kebenaran it

, udara dingin memenuhi paru-parunya da

engajukan gu

an napas yang pelan dan puas

menguat, baja yang lama hilang kembali ke

ap

darat di Soekarno-

menantimu. Selamat datang kembali, Nemesis. Saatnya meng

atangani di mejanya. Dia telah menyiapkannya berbulan-bulan yang lalu

r. Sebuah pesan m

ta. Ada rapat sambil makan m

itu, lalu menghapu

ngan goresan mantap. Tanda tangannya tajam dan percaya dir

n, penantian panjang dan menyakitkan untuk se

oyo sud

telah

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY