ndang Al
mbil alih, tanganku mengepal, siap membalas. Tapi kemudian, dari sudut mataku, aku melihat mereka-para t
luarga mereka. Aku tidak akan
ngin dan keras di perutku. Aku menatap tajam ke arah Bima, ke arah Jelita yang seka
tan penyesalan melintas di wajahnya. Dia mengambil sete
i kakinya, memeluknya. "Bima," rengeknya, "mataku...
annya. Saat dia membungkuk untuk me
dengan adiknya sendir
antas. Apa kata
ib bagi nama k
pat. Dia menegakkan tubuh, menatapku seolah-olah
a. "Ya Tuhan, kenapa aku bersama wan
upu-sepupunya teran
iri," salah satu dari mereka berbisik, "bagaimana di
arena cemburu!"
, bersumpah akan menghajar siapa pun yang mencoba merebutnya dariku. Itu adalah bualan impulsif dan bodoh, lahir dari cinta yang p
bengkak di s
rendahkan. "Ayahku akan mengumumkan pertunangan kita malam ini. Jika kamu
. Tidak ada campur tangan. Kamu menjauh dari hidupku, dan aku akan me
keluarga yang begitu kuat, sama sekali tidak memiliki kesopanan? Dia melihat keheninganku dan
eolah memberikan bantuan besar, "aku akan mema
ilih orang lain selain dia. Kerumunan penonton mengawasi kami
ajam memecah udara. Langka
Haris, berdiri di puncak tangga bes
awa otoritas yang langsung membungkam kerumunan.
lain muncul dari bay
danya. Dia berdiri dengan kedua kakinya sendiri, terlihat lebih tinggi dan lebih kuat dari yang pernah kulih
, melewati Bima, melewati Jelita, melewati
ranya rendah dan mantap. Pelan, tapi
telah Bima mencampakkanku. Sebuah mobil berhenti, dan wajah Kian muncul di jendela. "Nona Wijaya," tanyanya, "apa yang Anda lakukan di sini?" Dia tidak pernah mema
elas, hingga membuat
rtanya lagi, alisnya be
dan serius. Aku menggelengkan kepala, berh
engejek. "Apa yang kamu lakukan, Kian?
su menjadi basi, tetapi tidak mengatakan apa-apa. "Tuan Ad
yang kukatakan," gumamnya, senyum kecil puas bermain di bibirnya.
angannya ber
erjalan ke panggung kecil yang ditinggikan. Rambutnya putih, tetapi kehadirannya sama
Alya-ku tersayang baru saja berusia dua puluh dua tahun. Sesuai dengan perjanjian yang kubuat den
mereka, aku akan mentransfer delapan puluh persen dari aset pribadiku dan
rdinand Adhitama adalah legenda. Delapan puluh pe
menyaksikan kebahagiaan m
ju selangkah dengan percaya diri
tikannya. Dia berbalik, tatapannya menyapu me
anya berdering dengan
bawah lampu gantung yang cemerlang, dia sama sekali tidak terlihat seperti pertapa sak
e panggung, ma
anya lembut tapi jela
-
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY