dang Elar
gar berderak dari Zurich. "Isolasi total. Tanpa
rtama yang benar-benar kukatakan dalam beberapa tahun. Ak
n keluarga Adiwijaya, dan aku hanyalah salah satu dekorasi mahalnya. Amarah, dingin da
uknya setiap pagi. Pecah berkep
ai. Kacanya pecah saat aku merobek gamb
sa dia selimutkan padak
tnya tampak seperti dewa dunia bawa
kami, ke pinggir jalan seperti sampah biasa. Itu adalah penodaan terhadap
ket-maketku. Aku menelepon perusahaan pindahan dan menyuruh mereka membawa semuanya ke
a dia akhirnya masuk ke rumah pada malam kedua, dia meng
capai matanya. Dia bergerak untuk memelukku, mena
um manis yang bukan milikku. It
dur, mendorong da
ang dengan mudah.
menenangkannya. Sekarang, itu hanya terlihat seperti bagian dari akting. Dia m
. Itu adalah hadiah untuk orang asing, istri pengganti. Sebuah bukti betapa sedikitnya dia melihatku,
ku sendiri mengeras. "Aku
ung di udara di antara
i. Ini waktu yang kritis bagi keluarga." Dia meli
sel utamanya, tapi yang kedua, ponsel pribadi. Layarny
encium keningku-gestur steril dan meremehkan-dan berjalan keluar p
ya. Ponsel kedua itu terlepas dari saku jasnya dan tergeleta
san dari
a mencarimu. T
mandi, perutku menegang hebat. Aku muntah ke toilet,
tahil muncul di benakku. Sebuah pikiran yang lahir d
luarga Adiwijaya. Seorang pewaris untuk pria ya
ke rumah sakit. Wajah dokter itu ramah,
njuk ke sebuah titik kecil yang berked
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY