dang Elar
Mereka merias wajahku, menata rambutku, dan memakaikanku gaun desainer. Mereka sedang menciptakan cit
tatapan yang dulu akan membuat jantungku berdebar. Sekarang, itu hanya membuatku
rtepuk tangan saat kami masuk, wajah mereka kabur dalam kecemburuan dan rasa hormat. Itu adal
ng kubenci. Itu adalah tanda lain dari kecerobohannya, betapa dia benar-benar telah
aru saja mereda keti
ng tangan putranya, Leo. Dia melepaskannya, dan anak
erurai air mata. Lalu dia berbalik, menunjuk jari mungiln
mutlak, sarat dengan skandal. Aib keluarga
ku tidak kenal anak ini,"
Leo, sayang, kita seharusnya tidak di sini," bisiknya, tetapi matanya, ketika bertemu
uk ke pergelangan tanganku. Tergantung di lengan mungilnya adalah gelang kulit yan
di dalam diriku. Itu adalah penghinaan tertinggi terh
nyala karena amarah, seolah-olah ini entah bagaimana salahku
dorongk
tajam meja kaca. Rasa sakit meledak di belakang ma
lutut, perhatiannya sepenuhnya pada Leo, men
memilih anak haramnya. Dia memilih selingkuhan Kusumo-nya. Dia
rik ke belakang. Kemenangan murni dan jahat di matanya me
am perutku. Aku melihat ke bawah. Noda ge
cemarkan nama baik keluarga. Rasa sakit di perutku semakin hebat, s
mbruk ke lantai dalam g
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY