Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 2

Jumlah Kata:975    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

dang Anya

erasa seperti amplas di kulitku. Lampu kota menembus jendela dari lantai ke langit-langit, melukis pola-pola steril di dindi

ar bunyi klik samar dari arah pintu utama suite. Darahku seakan membeku. Keamana

r berpakaian gelap dan bertopeng ski memenuhi ambang pintu. Jeritanku tertahan saat salah satu

a. Pria satunya mengeluarkan gulungan lakban. Mereka mengikat pergelangan tangan dan kakiku dengan efisiensi brutal, lalu menempelkan sep

ang bahu yang keras. Aku dibawa keluar dari suite, menuruni lift servis yang bahkan tidak kuke

bergelombang. Kendaraan itu melaju, melemparku ke samping. Kepanikan, dingin dan tajam

, van itu akhirnya berhenti. Pintu belakang berderit terbuka, dan aku diseret k

ngap dan basi, berat dengan bau badan yang tidak dicuci,

sar menarik tudu

emejamkan mata. Ketika aku memaksanya terbuka, berk

a di atas

mereka menjelajahi tubuhku, yang hanya terbalut gaun tidur sutra tipis, dengan rasa lapar yang membuat pe

n teredam di balik lakban. "Kalian tid

h melangkah ke atas panggung, sebuah mikrofon di tan

ertawa. "Nah, tuan-tuan, mari kita mulai penawaran untuk barang dagangan yang indah in

t ke udara. Angka-angka diteriakkan, masi

mil

etengah

a mi

a. Aku adalah sebuah objek, sebuah hadiah untuk dimenangkan. Harganya naik dengan kecepatan yang menakutkan-sepuluh miliar, dua puluh miliar, l

a, memukulkan palu. "Kepada pria di b

ku. Semuanya sudah ber

ui koridor gelap, dan mendorongku ke sebuah ruangan kecil tanpa jendela. Pintu

gan dahi berkeringat dan mata kecil seperti babi melangkah

kau sepadan." Dia melangkah lebih dekat, tatapannya merayap di sekujur tubuh

tamku seperti pu

" gumamku me

. Dia mengulurkan tangan dan merobek lakban dari mul

perlu diberi pelajaran. Bahwa kau pikir kau lebih baik darinya. Dia menjualmu padaku. Yah, tidak

selingkuh dariku. Dia telah mengatur ini. Dia telah melemparku ke serigala untuk dicabik-cabik. Pria yang telah kuban

ir, aku akan merawatmu dengan baik. Bima bilang aku bisa bersen

rku. Aku tersentak mundur, menekan di

erimu dua kali lipat dari utangnya padamu. Dua ratus miliar. A

ang, ini bukan la

song karenanya. Inilah akhirnya. Inilah akhirnya. Dilucuti dari nama, kekuas

ncengkeram sutra gaun tidurku. Kain

i tenggorokanku, s

intu ruangan itu terbang dari engselny

or, berdirilah Bima. Dan bergelayut di lengannya, mengintip ke dal

-

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY