dang Anya
erasa seperti amplas di kulitku. Lampu kota menembus jendela dari lantai ke langit-langit, melukis pola-pola steril di dindi
ar bunyi klik samar dari arah pintu utama suite. Darahku seakan membeku. Keamana
r berpakaian gelap dan bertopeng ski memenuhi ambang pintu. Jeritanku tertahan saat salah satu
a. Pria satunya mengeluarkan gulungan lakban. Mereka mengikat pergelangan tangan dan kakiku dengan efisiensi brutal, lalu menempelkan sep
ang bahu yang keras. Aku dibawa keluar dari suite, menuruni lift servis yang bahkan tidak kuke
bergelombang. Kendaraan itu melaju, melemparku ke samping. Kepanikan, dingin dan tajam
, van itu akhirnya berhenti. Pintu belakang berderit terbuka, dan aku diseret k
ngap dan basi, berat dengan bau badan yang tidak dicuci,sar menarik tudu
emejamkan mata. Ketika aku memaksanya terbuka, berk
a di atas
mereka menjelajahi tubuhku, yang hanya terbalut gaun tidur sutra tipis, dengan rasa lapar yang membuat pe
n teredam di balik lakban. "Kalian tid
h melangkah ke atas panggung, sebuah mikrofon di tan
ertawa. "Nah, tuan-tuan, mari kita mulai penawaran untuk barang dagangan yang indah in
t ke udara. Angka-angka diteriakkan, masi
mil
etengah
a mi
a. Aku adalah sebuah objek, sebuah hadiah untuk dimenangkan. Harganya naik dengan kecepatan yang menakutkan-sepuluh miliar, dua puluh miliar, l
a, memukulkan palu. "Kepada pria di b
ku. Semuanya sudah ber
ui koridor gelap, dan mendorongku ke sebuah ruangan kecil tanpa jendela. Pintu
gan dahi berkeringat dan mata kecil seperti babi melangkah
kau sepadan." Dia melangkah lebih dekat, tatapannya merayap di sekujur tubuh
tamku seperti pu
" gumamku me
. Dia mengulurkan tangan dan merobek lakban dari mul
perlu diberi pelajaran. Bahwa kau pikir kau lebih baik darinya. Dia menjualmu padaku. Yah, tidak
selingkuh dariku. Dia telah mengatur ini. Dia telah melemparku ke serigala untuk dicabik-cabik. Pria yang telah kuban
ir, aku akan merawatmu dengan baik. Bima bilang aku bisa bersen
rku. Aku tersentak mundur, menekan di
erimu dua kali lipat dari utangnya padamu. Dua ratus miliar. A
ang, ini bukan la
song karenanya. Inilah akhirnya. Inilah akhirnya. Dilucuti dari nama, kekuas
ncengkeram sutra gaun tidurku. Kain
i tenggorokanku, s
intu ruangan itu terbang dari engselny
or, berdirilah Bima. Dan bergelayut di lengannya, mengintip ke dal
-
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY