Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3

Jumlah Kata:891    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

berapa hari yang lalu. Lampu-lampu kota terhampar di bawah mereka seperti karpet bintang ja

am yang memenuhi mobil dengan ketegangan yang menyesakkan. Ketika mereka tiba, dia membawa kopernya

mar utama," katany

uah ruangan yang menyimpan hantu-hantu hubungan rahasia mereka. Pikiran untuk tidur di ranjan

ngin dari yang dia maksudkan. "Aku tidak akan lama. Han

rasi?-melintas di wajahnya sebelu

at tidur, menatap dinding kosong, menghitung hari sampai pernikahannya. Sebelas hari lagi. Sebelas hari sampai d

. Ketegangan dari malam sebelumnya masih me

kan untuk m

, suaranya sengaja dibuat santai saat dia men

us membaca berita keuangan di t

waban itu adalah sebu

enangkan punya seseorang yang begitu... berutang budi padamu. Seseorang

atanya dingin. "Clara dan

nganmu itu r

Kania. Dia sudah cukup menderita. Ak

las. Dia melindun

tir. Aku tidak berniat menghalangi... sejarah rumit kalian

n itu meninggalkan rasa masam di mulutnya. Elang telah mem

tidur di sisi kiri tempat tidur, bagaimana suara napasnya yang teratur pernah menjadi penghiburan. Sekarang, keheningan dari kamarnya di ujung lorong adalah pen

ebuah undangan. "Ada pesta malam ini. Di ruma

tanyanya

au duduk di sini s

di apartemen yang sunyi ini menyesakkan. Melawan

emerlap yang dipenuhi oleh para elit kota. Saat mereka masuk, seorang

alam pelukan yang akrab. Dia menarik diri dan matanya tertuju pada Ka

ata Kania, suara

ng," kata Clara, pulih dengan cepat

n kembalinya saingannya. Penghinaan itu adalah pukulan fisik, mencuri udara dari paru

alsu. "Aku tahu segalanya pasti sulit bagimu sekarang, dengan ayahmu

ang di dekatnya bisa mendengar. Kepala-kepala me

a," kata Kania den

ahu kita punya perbedaan, tapi aku benar-benar ingin membantu." Dia te

sis Kania, kes

lara, menoleh ke Elang, bibir bawahnya

menenangkan di bahu Clara. Dia menatap Kania,

ata-kata penghiburan kepada Clara, kepalanya menunduk dekat dengan kepala Clara. Pemandangan itu adalah belati di hatinya. Elang tidak perna

dia bahkan mencintainya. Dan dia, Kania, hanya pernah menjadi pengalih perhatian, "bencana indah"

n yang dipupuknya dalam kegela

aku dan robotik. Dia butuh minum. Dia perlu memati

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY