gambilkan minumannya, tertawa pada leluconnya, dan menjaga tangan protektif di pinggangnya. Pria tabah
u menunjukkannya pada Kania. Kehangatan, kelembutan, pertunjukan pengabdian di depan umum-semuanya disediakan untuk Clara. Kania han
elilingnya men
rlihat san
danya. Clara sudah
keluarga Halim itu. Dia pasti sangat lega bisa
k minumannya, rasa terbakar alkohol menjadi pengalih p
ntangan, dengan sentuhan teknologi!" gemuruhnya. Pertanyaan akan muncul di layar be
a sederhana: "Pan
" Sebuah foto Clara yang tersenyum
lembut menyentuh bibirnya. "Dulu kami
gunung. Dia pernah memberitahunya itu, pada suatu malam langka ketika mereka berbi
karena Clara punya golden retriever. Setiap pilihan, setiap jawaban, adalah bukti pengabdiannya kepada Clara,
h, Elang. Untuk putaran terakhir. Kau harus memilih. Jika kau hanya bi
ul di layar,
ra, tersenyum manis,
ah foto candid dari sebuah acara per
baca. Kania menahan napas, secercah harapan kecil yang bodoh menyala di reruntuhan hatinya. Mungkin, hanya mungkin,
bicara, suaranya
emilih
. Ruangan meledak dalam tepuk tangan. Itu adalah jawaban yang sempurn
alik, dan berjalan pergi. Dia lari ke kamar kecil, suara pesta memudar di belakangnya. Dia me
n mereka melihatnya hancur. Dia akan berjalan kembali ke pesta itu, kepala
g pria menghalangi jalannya. Itu adalah salah satu pria
dirian sekarang," cibirny
ania, suaranya re
n meraihnya. "
nak, dia melihat kilatan kekhawatiran di wajahnya. Elang mulai berjala
kecil yang ketakutan datang dar
Cl
dipojokkan oleh seorang predator, ke ambang pintu te
s kembali ke pesta, meni
ringai. "Sepertinya pa
han-semuanya menyatu menjadi amarah yang membara. Dia tidak berteriak. Dia tidak menangis. Dia meraih ke t
ke arahnya, ujung botol yang bergerigi dipegang sepert
arena menggenggam pecahan kaca. Rasa sakit fisik adalah de
g berjalan ke arahnya, dengan Clara bergelayut
eru Clara, suaranya penuh simp
Elang. "Apa kau menyelamatkannya?" tanyanya,
Dia tahu Clara telah memalsukan kesusahannya. Dan dia mas
irimu sendiri. Itu bukan pujian. Itu adalah alasan. Alasan untuk meninggalka
a, ketenangan aneh men
g berdarah, lalu kembali
melaju kencang di tikungan, bannya berdecit di trotoar. Mobil itu melaju terlalu cepat, di luar kend
elihat mata Elang melebar pa
bergerak k
, melindunginya dengan tubu
kan benar-be
sa sakit yang brutal dan kaca
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY