Pandan
Bima mengikutiku keluar pi
angan khawatirkan dia, Bim. Dia hanya sedang dramatis. Sekarang,
aja tidak. Dia sudah menjadi milik Sh
Untuk pertama kalinya dalam empat tahun, beban
kertas yang ditandatangani itu tera
n Shania telah diantar ke mana pun dia mau. Aku bera
sandar di bahuku. Itu adalah gerakan yan
asanya sepe
utku. "Shania kacau sekali. Dia merasa
dak me
nya mengencang. "Apa kamu m
uar dari bibirku. "Marah? T
begitu terbiasa dengan air mataku, dengan permohonanku yang lirih. Dia t
watinya, pada kehidupan yang akan kutin
dengan Shania. Sekarang sudah berakhir. Sembilan
aku adalah permainan yang
uaraku datar. "Sem
terlipat dari tasku dan
wajahnya berubah. Kebingungan berubah menjadi ketidakpercayaan, lalu
kan?" tuntutnya, suaran
. Kamu begitu bersemangat untuk menyenangkannya,
ngan, pada coretan ceroboh
pi kamu membiarkannya. K
"Dia sudah melalui banyak hal." "Dia tidak bermaksud begitu."* Dia punya persediaan alasan
ipada keluargaku, daripada kesehatanku, daripada pekerjaanku. Dia memilihnya
tidur berantakan. Itu adalah salah satu ritual kecil rumah tangga
dia tidur d
ua koper. Segala sesuatu yang lain di rumah ini terasa seperti m
emukannya. Sebuah anting berlian tunggal yang mencolok. Milik Sha
ulang tahun kedua kami. Dulu terasa berat, sebuah ra
tiap perabot, setiap lukisan di d
u. Aku telah membangunnya dengan tanganku sendiri, dengan mataku sendiri untuk b
tan yang menghubungkanku dengan Moretti Legacy Holdings, ke
jurnalis, tipe yang selalu tahu banyak hal. *Kamu harus datang ke ac
adapi kerumunan ular berbisa yang tersenyum itu membuat
, lingkaran pengagum bergantung pada setiap katanya. Dia ta
," kata Shania, suaranya diatur untuk drama maksimal. "Dia bilang dia tidak tahan men
artono, mendesah penuh damba. "Dia be
eriku senyum kecil yang menyedihkan
"Bima sangat mengkhawatirkanmu. Dia bilang padaku dia merasa sanga
 
 
 GOOGLE PLAY
 GOOGLE PLAY