getaran pertama kebebasan, kini dicengkeram oleh rasa takut yang dingin dan melumpuhkan. Lambang yang bersinar
suaraku bergetar. "Ratu
aknya yang tajam memindai jendela panorama, kepalanya miring seolah mendengarkan ancaman yang hanya bisa dia rasakan. Alpha yang kuat da
Rembulan dikatakan sebagai serigala betina dengan kekuatan luar biasa, lahir dengan koneksi langsung ke energi bulan. Mereka bisa menyembuhkan, m
neh. Sentuhan itu mengirimkan getaran ke seluruh tubuhku yang tidak ada hubungannya dengan rasa takut. "Simbol ini adalah lamba
menarik perhatian Alpha-nya sendiri. Itu tidak mungkin. Namun, bukti yang tak terbantahkan bersinar di kulitku
takut kembali melingkar di perut
nggunakan kekuatanmu untuk keuntungan mereka sendiri. Yang lain akan ingin melenyapkanmu untuk mempertahankan keseimbangan kekuasaan saat ini. Pesan itu dari
an diri dari satu sangkar hanya untuk didorong ke atas panggung den
iri, yang kutinggalkan di saku jas Julian. Tanganku gemetar saat mengambilnya.
nenekku, yang tidak pernah memperlak
araku serak kare
... seperti orang gila. Dia bilang kau pergi, bahwa kau telah pergi. Dia menanyakan segala macam pertanyaan,
lsem di sarafku yang tegang. Aku melirik Julian, yang memberiku a
man," kataku, suaraku pecah. "A
rakan keras. "Sudah waktunya! Aku sangat bangga padamu! Tapi di
a seseorang. J
? Maksudmu, Alpha dari Adhitama Group yang bisa membeli dan menjua
ta yang sangat, sangat panjang. Tapi Sofia... aku ingin kau b
ukan hanya kemarahan. Itu... posesif. Seolah-olah kau adalah hadiah yang hilang dan dia bertekad untu
gimu," janjiku. "Te
epenuhnya sendirian. Aku punya Sofia. Dan aku punya pria tangguh yang berdiri
aranya geraman rendah. "Terutama sekarang. Jika dia tahu siapa kau sebenarnya, dia akan melihatmu se
dengan tangan dingin dan mata meremehkannya, mencoba meng
anyaku, menatapnya, ketakutan da
endela, dari dunia luar. Dia mengulurkan tangan dan dengan lembut menyelipkan
ke gedung ini tanpa izin dariku. Kedua, aku akan mencari tahu siapa lagi yang tahu tentangmu dan apa niat mereka. Dan ketiga..." Dia berhenti
inya, lambang yang bersinar di dadaku tidak terasa seperti target. Rasanya seperti sebuah janji. Janji
GOOGLE PLAY