Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 4

Jumlah Kata:1152    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

-satunya suara di ruangan itu, sebuah kesaks

ang mendekat, sebuah tali penyelamat yang dilemp

ebuah konsep yang begitu mustahil, begitu menggunca

rwin menekan dayung defibrilator ke kulitku. Punggungku melengkung dari tem

tergagap kembali menjadi ritme

up. Dan aku t

, topeng Alpha yang dia kenakan dengan begitu baik akhirnya retak. Wajahnya p

yang tidak bisa dilakukan oleh kema

satu kata itu k

an agen penstabil ke dalam infusku. "Dampak magis dari penolakan itu memicu kegagalan berantai, tetapi tubuhnya m

u. Pikiran

mah kami, ada satu kali terakhir. Malam yang didorong oleh harapan putus asa dan bodo

ahasia telah berakar di dalam dirik

tetapi semuanya telah berubah. Ini bukan lagi hanya hidupku. Gelombang perlindungan

ntuk hidup. Seseora

ya badai kebingungan, kecurigaan, dan sesuatu

an kecil ketenangannya. "Ini jebakan. Upaya put

ehingga membakar air mataku dan meninggalka

kukan ini? Kau pikir aku akan mengarang cerita tentang seora

terbantahkan dan jelek. Dia tidak punya jawaban. Dia hanya me

lpha, wajib hasilkan. Dan dia baru saja menolak, hampir membu

lik matanya. Seorang pewaris memperumit segalanya. Itu mengikatnya padaku dengan cara yang bahkan

n," katanya akhirnya, suar

n oleh seutas kepanikan. "Penolakan itu tetap berlaku. Anak itu... kawa

aset kawanan. Alat politik. Bu

g telah kucintai selama lima tahun, pria yang merupakan ayah dari anakku yang bel

rkikis oleh pengkhia

ruangan tanpa sepatah kata pun, meningg

tolak, dan mengandung pew

angin puyuh kemarahan yang be

terlepas dari kepangannya, pipinya memerah. Dia menatap wajahku,

ati memegang tanganku. Sentuhannya hangat, kontras dengan es di pe

a, tidak bisa berbicara melew

menjadi bisikan sengit. "Bayi itu. Oh, Clara." Dia meremas tanganku,

ku tidak bisa tinggal di sini, Sofi. Aku tidak bisa membesarkan anak di bawah bayang-bayangnya, untuk dipe

pha adalah milik kawanan. Bram akan membiarkanku mengandung anak itu, dan kemu

an, begitu tak tertahankan,

akin kuat. "Itu di tanah netral. Dia tidak punya

di wajahnya. "Bagus," katanya, suaranya tegas. "Bagus. Kau tidak akan ting

ku-buku-buku mantaku, komponenku dari bengkel, tas pakaian. Dia akan menonaktifkan pelindung ajaib di jendela ruang kesehatanku

Bram akan berat bagi kami berdua. Tetapi alternatifnya

awat, fokus pada kehidupan kecil di dalam diriku. *Aku akan melindungimu,* aku bersumpah dalam hati, tanganku bertumpu di pe

a dari monitor adalah teman yang setia. Setiap derit di lorong me

k. Mendorong melewati rasa sakit yang membakar di tulang rusuk dan punggungku, a

membasahi dahiku. Aku mengenakan pakaian sederhana y

gar bunyi klik lembut dari jen

ding sebagai penyangga. Udara malam yang sejuk yang masuk melalui jendela yang

ruangan yang dingin dan kosong,

pada Dewi, aku memanjat keluar ke dalam kegel

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY