bau antiseptik dan ud
yi bip berirama yang terus-menerus bergema di ruangan yan
lajahi. Setiap napas adalah gelombang api baru di tulang rusukku, dan denyut
alah batu yang dingin dan keras d
iukir dengan garis-garis kekhawatiran. Matanya yang biru dan berair me
onitor di samping tempat tidurku. Bunyi bip berirama s
ah?" bisikku, suara
pat tidurku, ekspresinya muram. "Clara... benturannya parah. Patah tul
, tanganku mencengk
lembut. "Ketika pecah, ia melepaskan ledakan energi sihir yang kacau. Pecahan krist
ngin. "Koneksiku?
enghubungkanmu dengan roh serigalamu. Dia masih di sana, tapi hubungannya... compang-camping. Redup. Mungkin akan sulit ba
ku, temanku, separuh jiwaku. Memiliki hubungan itu terputus, terperangkap
ma akhirnya keluar, panas dan sunyi,
sini?" tanyaku, pertanyaan itu
t terluka dan bodoh, masih berharap dia akan berja
Dia tidak bisa menatap mataku. "
ata itu adalah
san, sedang syok. Dan aku, yang hancur dan mungkin lumpuh karena ti
lam diriku mati, tidak meninggalkan apa-a
ku. Dia tidak akan
muncul dua
tidak mengenakan setelan yang dibuat khusus dari pesta itu, tetapi kemeja hitam sederha
ingin, matanya yang penuh badai tidak menunju
ncur di tempat tidur, dan b
," katanya. Itu
terasa seperti balok es
nya, kau berhasil membuat tontonan dan membuatnya trauma. Kau mempermalukan kawana
, membuatku terengah-engah. Dia menuduh *aku*. Dia marah p
a apa-apanya dibandingkan denga
ta itu bergetar karena amarah yang ter
antara kita ini. Ini telah menjadi kelemahan. Sebuah rantai. Kebutuhanmu, sentimenta
ngan, mencekikku. Dia menatapku bukan sebagai pasangannya, tetapi se
kuno," katanya, kata-kata itu forma
Itu adalah ritual brutal dan kuno, hanya digunakan dalam kasus pengkhianatan yang palin
rakan itu mengirimkan rasa sakit yang menu
Alpha dari kawanan Cendana, menolakmu, Cl
g belum pernah kurasakan sebelumnya merobek diriku. Itu
dari tenggorokanku, mentah dan hewani. Benang perak ikatan
edak, sihirku berputar tak terkendali, kekuatan hidupku
Bunyi bip monitor di sampingku menjad
Erwin bergegas masuk, wajahnya topeng kepanikan. Dia melirik monitor yang
tidak percaya saat dia dengan panik mulai menjalankan dia
hanya melihatku mati, e
semua warna. Dia melihat dari layar yang bersinar ke tatapan Bram yang
yang murni dan tak terc
etar, nyaris tak terdengar. "Penolakan itu...
emetar, matanya terku
dia sedang menga
GOOGLE PLAY