Unduh aplikasi
Riwayat Membaca

Bab 3

Jumlah Kata:977    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

bau antiseptik dan ud

yi bip berirama yang terus-menerus bergema di ruangan yan

lajahi. Setiap napas adalah gelombang api baru di tulang rusukku, dan denyut

alah batu yang dingin dan keras d

iukir dengan garis-garis kekhawatiran. Matanya yang biru dan berair me

onitor di samping tempat tidurku. Bunyi bip berirama s

ah?" bisikku, suara

pat tidurku, ekspresinya muram. "Clara... benturannya parah. Patah tul

, tanganku mencengk

lembut. "Ketika pecah, ia melepaskan ledakan energi sihir yang kacau. Pecahan krist

ngin. "Koneksiku?

enghubungkanmu dengan roh serigalamu. Dia masih di sana, tapi hubungannya... compang-camping. Redup. Mungkin akan sulit ba

ku, temanku, separuh jiwaku. Memiliki hubungan itu terputus, terperangkap

ma akhirnya keluar, panas dan sunyi,

sini?" tanyaku, pertanyaan itu

t terluka dan bodoh, masih berharap dia akan berja

Dia tidak bisa menatap mataku. "

ata itu adalah

san, sedang syok. Dan aku, yang hancur dan mungkin lumpuh karena ti

lam diriku mati, tidak meninggalkan apa-a

ku. Dia tidak akan

muncul dua

tidak mengenakan setelan yang dibuat khusus dari pesta itu, tetapi kemeja hitam sederha

ingin, matanya yang penuh badai tidak menunju

ncur di tempat tidur, dan b

," katanya. Itu

terasa seperti balok es

nya, kau berhasil membuat tontonan dan membuatnya trauma. Kau mempermalukan kawana

, membuatku terengah-engah. Dia menuduh *aku*. Dia marah p

a apa-apanya dibandingkan denga

ta itu bergetar karena amarah yang ter

antara kita ini. Ini telah menjadi kelemahan. Sebuah rantai. Kebutuhanmu, sentimenta

ngan, mencekikku. Dia menatapku bukan sebagai pasangannya, tetapi se

kuno," katanya, kata-kata itu forma

Itu adalah ritual brutal dan kuno, hanya digunakan dalam kasus pengkhianatan yang palin

rakan itu mengirimkan rasa sakit yang menu

Alpha dari kawanan Cendana, menolakmu, Cl

g belum pernah kurasakan sebelumnya merobek diriku. Itu

dari tenggorokanku, mentah dan hewani. Benang perak ikatan

edak, sihirku berputar tak terkendali, kekuatan hidupku

Bunyi bip monitor di sampingku menjad

Erwin bergegas masuk, wajahnya topeng kepanikan. Dia melirik monitor yang

tidak percaya saat dia dengan panik mulai menjalankan dia

hanya melihatku mati, e

semua warna. Dia melihat dari layar yang bersinar ke tatapan Bram yang

yang murni dan tak terc

etar, nyaris tak terdengar. "Penolakan itu...

emetar, matanya terku

dia sedang menga

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY