Unduh aplikasi
Riwayat Membaca
Jodohnya yang Tak Diinginkan, Sihirnya yang Terlarang

Jodohnya yang Tak Diinginkan, Sihirnya yang Terlarang

Penulis: Gavin
img img img

Bab 1

Jumlah Kata:1748    |    Dirilis Pada: 29/10/2025

ng Alpha, tapi suamiku, Bram, menyimpan s

erkeping-keping saat sebuah lampu gantung kristal raksasa te

ngerikan itu, Bram

ng ke arah serpihan yang berjatuhan. Dia menggunakan tubuhnya

aat dia akhirnya datang menjenguk, tidak ada penyesalan di wajahnya. Dia berdiri di samping ranjangku dan m

egitu hebat membuat jant

menerobos masuk, matanya terbelalak ngeri saat meli

aknya. "Demi Dewi Bulan, dia

a

mah kecil kami di Bandung dengan kehangatan, sebuah bukt

n dingin, setiap aroma ditel

uluh kalinya. Kainnya terasa lembut namun akrab di kulitku, k

gatur setangkai mawar putih d

sempurna dan sendi

, sebuah doa putus asa yang sudah biasa. *Dia ak

selama setahun terakhir tahu lebih baik. Itu ada

itu mendingin. Sausnya mengental. Nyala lilin tunggal yang kunyalakan berkelip-keli

benakku, gelisah dan merintih, merasakan kesedihanku. Dia merasa

belas malam, suaranya terdengar menggelegar, sebuah p

n Serigala Cendana, pas

egang erat hancur berkepin

erti lautan badai, tampak jauh. Bahunya yang kuat tegang di balik jaket ku

enghantamku, sebuah pukulan fisik ya

ua: tanah yang basah oleh hujan, ambisi lia

kepala, terasa diremas di dalam dada.

ecil dari yang kuinginkan, hanya bisikan

pu meja yang tertata rapi, makanan yang ta

. Hanya kelelahan yang mendalam, seolah-olah ke

a." Suaranya kas

embarangan, sebuah tindakan yang berbicara banyak. Aroma

ba lagi, menunjuk ke makan malam yang menye

rambut gelapnya dengan tangan, sebuah g

ma jadi beban, Clara. Janga

t, dan semuanya mengenai sasaran. *Beban. Meladeni.* Dia

usimpan sepanjang hari-semua itu tidak lebih dari tuntutan ata

an rasa sakit di jiwaku sendiri. Aku menekan bibirku rapat-rapat, menolak

berat badannya. Aku mendengar kulkas terbuka, denting botol. Dia

rak, matanya terpaku pada suatu titik di atas bahuku, s

angsung lama," katanya, a

u bisa mencium kebenara

il diriku yang merusak. *Paksakan k

ut, takut mendengar kata-kata yang akan

pestaku sendiri, sementara pasanganku mem

lukanya masih baru

desak untuk kuhadiri demi menjaga citra. Aula utama rumah kawanan ramai d

engganggu. Aku duduk di samping Bram di meja utama, potret sempurna dari pasa

anya penuh simpati yang tak sanggup kutang

atiannya, seperti biasa, tert

. Dia cantik, aku tidak bisa menyangkalnya-rambut hitam legam yang licin dan mata yang berbinar,

atu yang bu

ganas dari cedera lama akibat pertempuran perbatasan bertahun-tahun yang lal

sanya luar bi

jariku menekan keras rasa sakit itu. Aku mencoba bernapas, m

pu gantung di atas kepal

arah Bram, suaraku berbisik tegang.

Bella, yang baru saja dengan dramatis menceritakan beberapa penghinaan

padaku seperti itu," kata Bella, suaranya

epan, ekspresinya melembut dengan perhatian yang sudah bertahun-tah

umu, Bella. Dia tidak penting

benar meng

penting dari drama emosional buatan Bella. Itu adalah

ng kedua. Aku

sa sakit di hatiku adalah neraka yang berkobar. Aku merasakan mat

fisik, rona panas yan

isa duduk di sana dan menjadi prope

gesekan pelan yang tidak diperhatikan oleh

i, setiap langkah adalah pertempuran melawan rasa sakit di pu

lah satu-satunya te

pat itu berbau herbal kering, ozon, dan perkamen tua. Di sinilah aku lebih da

Rangkaian herbal tergantung di langit-langit, menebarkan bayangan

mengandalkan kekuatan kasar dan politik kawanan, aku memiliki afinitas terhadap elemen, s

yaman. Mengabaikan denyutan di punggungku, aku menang

ruang dingin dan kosong di dalam diriku, tempat di mana kasih sayangnya dulu berada

kuk. Embun itu menyebar dalam pola yang rumit dan

embut sebelum meleleh menjadi ketiadaan. Itu adalah tindakan penciptaan kecil, pengingat

ebuah tablet kecil ajaib di meja kerjaku, sebuah perangkat yang digun

esemutan karena energi

anisasi netral bergengsi yang mengawasi semua disiplin ilmu sihir. Na

tampak jelas dan sulit dipercaya

ri Kawana

g untuk berkompetisi dalam Konklaf Celestial, yang akan diadakan pada bulan purnama satu bulan d

f Cele

i setiap wilayah. Itu adalah legenda, sebuah mimpi. Tempat di mana keterampilan adala

ang di dada, irama yang

tan. Sebuah kehidupan yang sepenuhnya milikku, jauh dari rasa kasihan ya

ang sangat lama, senyum tulus yang

api itu nyata. Itu adalah secercah ha

Unduh aplikasi
icon APP STORE
icon GOOGLE PLAY