/0/29789/coverbig.jpg?v=2634418fcdb553458fc676f2f21aa21a)
aduk antara cemas dan lelah. Lima hari sejak pernikahan mereka, ia sudah mulai mempertanyakan keputusan yang ia buat sendiri-atau mungkin keputusan yang di
kahan biasa. Tidak ada cinta, tidak ada drama. Hanya saling menghargai." Ia menenangkan dirinya sendiri d
ayangan yang selalu ada saat Arlena menghadapi kesulitan. Pertama kali mereka bertemu di aula pernikahan yang megah, Arlena hanya mengingat senyumannya yan
dengan tenang membawa kopi dan sepiring kue hangat. "Kamu harus istirahat," katanya dengan nada yang lembut tapi tegas. Ia meletakkan secang
tengah terpesona. "Aku tidak butuh pengasu
hiasi wajah tampannya. "Aku hanya suamimu. Da
a yang begitu misterius ini. Semua yang ia ketahui tentang Arvan hanyalah desas-desus dari keluarga dan media: seorang miliarder tampan, pemili
"Aku tidak ingin pernikahan ini menjadi... terlalu drama
bisa memulainya dengan saling menghargai." Ia berdiri dan melangkah ke jendela, menatap kota ya
ang cara Arvan berbicara-cara ia menekankan kata 'terlalu hadir'-yang membuatnya merasa dunia
ayarnya menampilkan berita tentang seorang miliarder tampan yang dikenal gila-gilaan mencintai istrinya. Reporter memuji dedikasi s
a dengan suaminya, Arvan. Jantungnya seakan berhenti sejenak. Suara reporter melanjutkan, "Dan istrinya, tentu s
ian yang terdengar-seseorang seakan sedang menceritakan kisah hidupnya sendiri. Dan yang lebih menge
lah ia sudah mengetahui reaksi istrinya. "Aku tidak memberitahumu, karena ak
aban dalam tatapan Arvan. "Apa maks
percayalah, di balik ini semua, ada alasan mengapa aku begitu... hadir. Dan ada alasan mengapa pernikahan ini harus ter
ng membekap mulutnya. Suasana seolah dipenuhi misteri yang tidak bisa ia jelaskan. Ia merasa
epalanya. Ia bertanya-tanya, siapa sebenarnya pria yang menikahinya? Mengapa pernikahan mereka begitu sempurna di l
i kamar, menyinari wajahnya yang pucat karena kurang tidur. Ia menemukan ca
rcayalah, kamu tidak akan pernah sendirian.
i. Arlena memegang catatan itu, perasaan campur aduk antara takut, penasaran, dan sedikit lega. Ia tahu, meskipun
kicauan burung seakan menenangkan pikirannya. Namun, ia sadar-tidak ada yang normal dalam hidupnya seka
pada dirinya sendiri: "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa yang disemb
laporan-semuanya. Ia tersenyum tipis, menatap nama Arlena di daftar kontaknya. "Kamu akan mengerti, Arlena
h selamanya. Ia baru saja melangkah ke dunia yang penuh rahasia, mis

GOOGLE PLAY